Mohon tunggu...
TIMPEK
TIMPEK Mohon Tunggu... Mahasiswa - PELAJAR

Suara yang tak bernada. Detak yang tak berdenyut. Hiduplah!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Pesan

9 Mei 2022   22:10 Diperbarui: 9 Mei 2022   22:20 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: pixabay.com/MireiaPascual 

(Calon Sarjana) telah lelah.

Ia terdiam. Menatap langit yang mulai layu.

Melihat arah dalam kontraksi pikiran.

 

Interpretasi harapan dan keinginan

Bertempur, berperang dengan dahsyat.

Dalam jeruji kepalanya,terus berbenturan:

Ada semangat. Di dominasi kegelisahan.

 

Bahwa, perjuangan tak akan sia-sia.

Namun, realitas memusnahkan asa.

Ia beradu, bersilang dalam kerangka pikiran yang tak tahu tujuan.

 

"Entahlah", helanya panjang

Semua hampa. Tabu tanpa warna.

Sirna tanpa bayang.

 

"Pluk...", pundaknya ditepuk 

"Nak, ngopi dulu. Jangan terlalu dipikirkan".

"Ingat, Engkau tak harus kaya untuk masa depan. Tak pula mapan untuk diperhatikan. Apalagi terpandang untuk dipandang".

 

"Hidup ini terlalu pendek, jika hanya memikirkan masa depan".

"Engkau tahu? Aku sempat gelisah saat melahirkanmu"

"Aku selalu bertanya. 'Apa yang akan kukasih kelak?' 'Apa Aku dapat menjadi orang tua yang baik?' Apa Aku dapat menjadi orang tua yang patut dibanggakan?'".

 

"Sama sepertimu. Aku selalu bertanya. Ia berperang dengan keadaan".

 

"Tapi, ingatlah satu hal. Jangan pernah menyerah. Aku melahirkanmu dengan perjuangan dan cinta. Maka kau harus berjuang dengan tegar. Aku melahirkanmu dengan pengorbanan dan sayang. Maka kau harus berjuang dengan kuat. Aku melahirkanmu dengan rasa bangga dan bahagia. Maka kau harus berjuang dengan tabah". 

 

"Di atas kekuatanmu sendiri. Di atas prinsipmu sendiri. Di atas pengorbanan dan jerih payahmu sendiri. Andai pun Engkau gagal, Engkau gagal di atas kegagalanmu sendiri. Jikalaupun Engkau menang, Engkau menang atas perjuanganmu sendiri. Ingat. Hidup adalah tentang dirimu sekarang, bukan tentang dirimu kelak".


Aceh, 09 Mei 2022.

Mhd. Iqbal Fahimy

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun