Mohon tunggu...
Muhammad Imamsantoso
Muhammad Imamsantoso Mohon Tunggu... Lainnya - gamers

this my word this is my life

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Masa Lalu adalah Guru Terbaik Kita untuk Masa Depan?

28 Januari 2021   09:00 Diperbarui: 28 Januari 2021   09:31 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Masa adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini masa bisa dikategorikan sesuai dengan skala waktu. Masa bisa dibilang waktu yang sudah terjadi, waktu yang sedang terjadi atau bahkan waktu yang akan terjadi. Masa seringkali dianggap remeh oleh banyak orang. Padahal, masa itu salah satu hal penting dalam berkehidupan ini. Seperti yang sudah dibahas tadi, Masa itu bisa terjadi kapan saja. Jadi masa itu memiliki tahapannya sendiri yaitu masa lalu, masa kini, dan masa depan.

Masa lalu adalah masa yang sudah kita lewati sebelumnya. Masa lalu juga adalah titik awal kehidupan kita maka dari itu setiap individu pasti memiliki masa lalunya masing masing. Karena masa lalu sangatlah penting bagi kehidupan kita. Kenapa sih masa lalu sangat penting untuk kita?

Dalam masa lalu itu ada banyak sekali pembelajaran yang kita ambil untuk kita melanjutkan hidup. Seperti yang kita ketahui manusia tidak ada yang sempurna oleh karena itu sudah pasti banyak hal-hal yang harus kita perbaiki dari masa lalu kita untuk menjadi lebih baik lagi.

Masa lalu tidak terlepas dari berbagai masalah. Apa itu masalah? Masalah biasanya dianggap sebagai suatu keadaan yang harus diselesaikan. Dalam kehidupan, manusia sering kali dihadapkan oleh masalah. Berbagai masalah hadir tanpa diundang ke kehidupan kita semua. Masaah sering kali dikaitkan oleh bencana dan juga kesialan manusia. Masalah bisa dateng dari manapun, bisa dateng dari orang lain, dari alam atau kita sendiripun bisa menyebabkan masalah itu sendiri.

Sering terjadi manusia mencari alasan dalam masalahnya, bukan memperbaiki masalah itu justru banyak manusia yang malah mencari individu lain atau hal lain untuk disalahkan. Padahal apapun itu masalahnya sudah pasti ada campur tangan diri kita sendiri. Mengapa demikian?

Kita ambil contoh masalah dalam sosial. Imam menjadi orang yang introvert, bahkan saking introvert dia tidak memiliki teman di lingkungan setempat. Sering sekali imam dibilang sombong oleh warga setempat, khususnya remaja seumumuran imam. Dia dibilang sombong karena tidak pernah bersosialisasi dan sudah mengarah acuh terharap sosial setempat. 

Dia begitu awalnya sudah pasti karena sifat introvert dia. Apa itu introvert? Introvert bisa dibilang tipe kepribadian orang-orang memiliki fokus terhadap perasaan internal di dalam dirinya sendiri. Introvert juga biasanya membuat orang susah untuk nyaman dalam hal bersosialisasi. Iya hal itulah yang dirasakan oleh imam, dia memilih fokus dalam diri dia sendiri dan memilih acuh terhadap sosial sekitar. Imam sangat sulit menemukan titik nyaman dalam bersosialisasi terlebih hal yang dapat mengganggu untuk dia. 

Ya memang kondisi anak remaja di lingkungan dia sudah pada merokok bahkan sudah ada yang mabuk-mabukan. Imam yang tidak merokok tidak merokok tidak nyaman dalam kondisi itu. Hal itulah yang membuat imam acuh terhadap lingkungan sosialnya. Hal itu berlangsung lama sampai-sampai di momen imam butuh bersosial dengan lingkungannya. Tapi saat itu sudah sangat sulit untuk dia memulainya, karena sudah tidak ada yang mau berteman dengannya. 

Dalam bermasyarakat sudah pasti kita harus bersosial, karena dalam bermasyarakat kita sudah pasti akan tolong menolong dan juga gotong rotong. Nah dimana imam sedang membutuhkan pertolongan tetangganya, imam segan untuk meminta tolong karena imam merasa tidak akrab dengan tetangganya. Dalam pihak tetangannya pun tidak tau apa yang dibutuhkan imam, sekalinya taupun banyak tetangganya yang acuh juga terhadap imam. 

Salah siapa masalah ini bisa ada? Tentu apapun itu alesannya, imam tetap salah. Imam yang menyebabkan kondisi ini terjadi, dia yang menentukan dia mau apa dan juga dia mau seperti apa. Imam akan terus akan kesulitan jika dia tidak berubah. Bagaimana imam bisa ubah sikapnya? Ya imam harus tau apa salah dia. Manusia memang tempatnya salah. Tetapi, manusia harus tau apa salah dia dan memperbaikinya untuk dimasa yang akan datang.

Kita hidup tidak hanya di masa lalu. Ya ada masa kini yang sedang kita jalanin dan juga tentunya ada masa depan yang akan kita hadapi. Apa itu masa depan? Masa depan biasa diartikan segala hal yang hadir dalam kehidupan kita semua. Masa depan sudah di tentukan oleh tuhan. Apa si yang akan terjadi di  masa depan kita? Hanya tuhan yang mengetahuinya. Apakah kita bisa menentukan masa depan kita? Jawabannya bisa. Kita bisa menentukan masa depan kita menjadi apa. Kita bisa mengambil langkah langkah yang terbaik untuk mengejar masa depan kita sesuai keinginan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun