Mohon tunggu...
Muhammad Husni
Muhammad Husni Mohon Tunggu... Akuntan - Accountant

Dunia hanya sementara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menebang Pohon Tidak Sebercanda Itu

26 September 2021   07:00 Diperbarui: 26 September 2021   08:05 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Eleabarjavel, pixabay.com

Menebang pohon tidak sebercanda itu.

Seperti tontonan komedi dengan segala kelucuannya.

Menebang pohon tidak sesenang itu, bagaikan singa yang memakan mangsanya dengan lahap.

Isu-isu lingkungan kerap terpinggirkan dengan isu lainnya.

Kalaupun ada, walau itu penting, dikemas kurang begitu menarik.

Melalui Prosa Liris Lingkungan ini, mari kita mencoba berpikir dan merenung.

Menebang pohon tidak sebercanda itu, menggunduli hutan untuk kepentingan sesaat yang menikmati hanya segelintir orang  dan berjanji akan melakukan reboisasi.

Menebang pohon tidak sebercanda itu...

Pernahkah kita berpikir, apa dampak dari menebang pohon?.

Pernakah kita merenung, apa yang akan kita wariskan ke anak cucuk kita kelak di masa depan?, kecuali dengan kehidupan yang layak.

Menebang pohon berarti memicu terjadinya longsor, kekeringan, keanekaragaman hayati dapat punah, sumber daya air akan menurun, memperburuk polusi udara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun