Mohon tunggu...
Muhammad Himawan Muslim
Muhammad Himawan Muslim Mohon Tunggu... Mahasiswa - himawanmuslim67@gmail.com

Saya seorang mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka

Selanjutnya

Tutup

Metaverse

Perjalanan Tanpa Henti Tanpa Kemenangan di Perlombaan

5 Juni 2022   19:23 Diperbarui: 5 Juni 2022   19:29 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
E-Sport. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jamie McInall

Jakarta - Belakangan terjadi banyak kemajuan terutama dalam industri esport di Indonesia. Seiring dengan kemajuan ini banyak sekali perlombaan yang di helat oleh berbagai event organizer untuk mewadahi player-player yang memiliki minat di dunia game ini. 

Mulai dari perlombaan yang berskala kecil seperti turnamen cafe atau warkop sampai yang skalanya besar yang bisa disebut nasional. Saya sebagai peminat game khususnya game Mobile Legends ini tentu tidak ingin melewati event atau perlobaan tersebut. 

Satu tahun belakangan ini sudah banyak perlombaan yang saya ikuti mulai dari yang skala kecil sampai yang besar. Perlombaan yang saya ikuti tersebut tidak hanya yang online ada pula yang offline, sehubungan dengan pandemi yang semakin menurun intensitas penyebarannya ini banyak sekali perlombaan yang dihelat secara offline atau di venue. 

Hal ini tentu membuat adrenalin semakin terpacu karena pertandingan yang dihelat secara online memiliki atmosfer yang berbeda dibanding offline. Terhitung satu tahun belakangan ini sudah 4 kali saya mengikuti turnamen offline. Bahkan kemarin saya baru menyelesaikan satu turnamen offline.

Turnamen offline saya dan teman-teman yang pertama berlokasi di Kalimalang, Bekasi di suatu cafe yang saya lupa namanya. Turnamen tersebut untuk sekelas turnamen cafe cukup terorganisir dengan baik dan peserta yang mengikutinya pun juga banyak ada sekitar 32 tim yang mengikutinya. Diperjalanan saya dan teman-teman di turnamen offline pertama kami, kami harus puas tersingkir di babak pertama turnamen tersebut. 

Dari turnamen itu kami banyak belajar untuk menang haruslah memiliki mental yang kuat karena ini offline dan kita harus menghadapi musuh secara langsung. Dan juga kami kalah karena minimnya persiapan yang kami jalani sebelum turnamen tersebut dimulai, serta kami juga kehilangan satu anggota yang harus pergi ke Malang untuk melanjutkan kuliahnya. Meski begitu kami tetap percaya satu sama lain, walaupun ada rasa yang berbeda dan chemistry yang berbeda ketika kita kehilangan satu anggota tersebut.

Lanjut turnamen offline saya dan teman-teman yang kedua masih di daerah Bekasi tepatnya di Pengasinan Bekasi Timur. Masih dengan turnamen cafe,tetapi ini dengan skala yang lebih kecil dibanding yang pertama hanya ada sekitar 20-an tim yang mengikutinya. Bedanya kali ini kami dengan fulltim. 

Berbekal pengalaman kami sebelumnya dan persiapa yang lebih matang dari sebelumnya kami mengawali turnamen dengan percaya diri dan mental yang lebih siap. Kami dengan meyakinkan menghabisi semua lawan-lawan kami dan sampailah di final. 

Disinilah baru mental kami harus diuji. Kami sama sekali tidak menyangka bahwa lawan kami di final adalah orang-orang dari daerah sekitar. Dengan dukungan dari teman-teman mereka dan suara mereka semua yang terdengar sangat keras bahkan yang lebih membuat kami tidak menyangka adalah panitia turnamen tersebut ternyata teman mereka dan mendukung mereka,serta ikut menyoraki tim kami. Terjadilah hal yang tidak di ingikan kami yang datang hanya berlima melawan seisi cafe membuat kami hanya bisa terdiam.

Kami berusaha untuk melawan suara teriakan mereka saat kami mulai berhasil membalikkan keadaan, tetapi suara mereka yang begitu dominan membuat kami patah semangat alhasil di final ini kami kalah 3-0 dari lawan dan menjadi juara kedua. 

Kami tetap menganggap ini sebagai pengalaman dan instrospeksi bahwa tim kami dalam masalah mental masih lemah, tetapi kami tetap bangga atas hasil yang telah kami capai. Kami kalah bukan dari segi skill, tetapi kalah dari suara dan mental dua hal itulah yang lebih penting dalam sebuah turnamen offline. Hal itulah yang mesti diperbaiki oleh tim kami

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun