Bagi kamu yang lagi penasaran sama tertarik nih sama burung, terutama yang lagi penasaran sama ordo Galliformes. Nah disini aku bakal ngasih info menarik nih tentang ordo Galliformes.
Ordo Galliformes merupakan salah satu ordo dari burung yang mencakup kalku, ayam hutan, merak biru, burung puyuh dan lainnya. Burung-burung yang ada dalam ordo Galliformes memiliki ukuran yang beraneka ragam, dari yang berukuran kecil hingga yang menengah. Spesies burung di ordo ini biasanya memiliki kaki yang cukup panjang.
- Ciri-Ciri Ordo Galliformes
Ordo Galliformes memiliki ciri-ciri umum burung yang berukuran kecil hingga besar dengan tubuh agak bulat, kepala agak kecil, pendek, pada beberapa spesies memiliki jengger dan memiliki jambul. Pada burung yang berukuran kecil mempunyai leher pendek sedangkan pada burung yang berukuran besar mempunyai leher sedang hingga panjang. Sayapnya bulat, memiliki otot terbang yang kuat, tidak memiliki gigi pada rahang, paruh termasuk tipe pemakan biji, rerumputan, tumbuhan dan hewan kecil yang pada bagian pangkal paruhnya kokoh dan ujungnya meruncing sedikit melengkung. Mempunyai kaki anisodactyl yang panjang dan kuat yang digunanan untuk mengais tanah ketika sedang mencari makan. Pada kakinya terdapat 3 jari di bagian depan yang dilengkapi dengan cakar dan 1 jari di bagian belakang yang berukuran lumayan kecil mencuat ke atas. Terkadang juga terdapat taji pada hewan jantan. Kakinya juga digunakan untuk berlari dan berjalan. Warna bulu pada ordo ini bervariasi dan berkilau, pada hewan jantan mempertunjukkan bulunya untuk menarik hewan betina. Beberapa burung pada Ordo Galliformes dapat bertahan hidup selama lima hingga delapan tahun di alam bebas dan 30 tahun di penangkaran.
- Tingkah Laku Ordo Galliformes
Ordo Galliformes termasuk burung yang mempunyai kemampuan terbang terbatas. Ada beberapa spesies dari Ordo Galliformes yang dapat terbang hingga jarak jauh, tetapi sebagian besar hewan lebih banyak bergerak menggunakan kakinya untuk berjalan dan berlari. Banyak spesies dari Ordo Galliformes yang bertengger di pohon dan aktif pada saat fajar dan senja. Saat siang hari biasanya sebagian hewan menggunakan waktunya untuk istirahat. Jika kondisi pada siang hari terlalu panas biasanya hewan-hewan akan melepaskan panas dengan cara meregangkan sayapnya karena tidak bisa mengeluarkan keringat. Ketika merasa ada gangguan atau musuh yang mendekat beberapa hewan akan menggunakan sayapnya untuk terbang menghindari musuh mencari tempat yang dianggap aman.
- Makanan Ordo Galliformes
Ordo Galliformes memiliki paruh untuk memudahkan ketika mencari makan. Paruhnya tidak terlalu kokoh tetapi pada bagian pangkalnya cukup kokoh dan ujung paruhnya meruncing sedikit melengkung. Tipe paruh ini digunakan untuk memakan berbagai jenis tumbuhan, rerumputan, dan binatang kecil. Bagian tumbuhan yang dimakan meliputi buah, biji, daun, bunga, umbi, dan akar. Sedangkan binatang kecil yang dimakan seperti moluska, serangga, rayap, semut, tikus kecil, dan krustasea. Kebanyakan hewan pada Ordo Galliformes termasuk burung herbivora dan sebagian omnivora.
- Persebaran Geografis
Hewan pada Ordo Galliformes sering ditemukan di beragam habitat, mulai dataran rendah, hutan lebat hingga pegunungan tinggi dan area terbuka. Tersebar di seluruh benua kecuali benua Antartika. Famili Megapodiidae tersebar di Australia, Indonesia, Papua Nugini. Famili Cracidae tersebar di Amerika Tengah dan Selatan. Famili Tetraonidae tersebar di Amerika Serikat dan Kanada. Famili Phasianidae tersebar luas di Amerika, Afrika, Eurasia, dan Australasia. Famili Numididae tersebar luas di sabana dan semak belukar Afrika. Famili Meleagrididae di Meksiko dan Amerika Utara. Saat ini hewan-hewan pada Ordo Galliformes sudah banyak dikembangbiakkan di berbagai negara di seluruh dunia.
Sumber :
Ahsan, Syihabuddin. 2020. Identifikasi Kelas Aves Di Wilayah Kota Bandung Bagian Utara. Bandung: FKIP Universitas Pasundan.
 Asiah, Soesi. 2012. Aves (Burung). Bandung: FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.Â
Hadiana, Azzahra. 2021. Keanekaragaman Jenis Dalam Kelas Aves Di Kawasan Desa Cikole Kabupaten Bandung Barat. Bandung: FKIP Universitas Pasundan.
