Mohon tunggu...
Muhammad Harkim Novridho
Muhammad Harkim Novridho Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang didalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendekatan Antropologi dalam Studi Islam

10 April 2022   19:16 Diperbarui: 10 April 2022   19:24 10587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Islam sebagai agama sejatinya tidak hanya berhenti perihal keyakinan para pemeluknya. Namun juga perihal keyakinan tersebut dapat hadir dalam setiap aktifitas seorang muslim, baik dalam hal peribadatan, perdagangan, politik, kebudayaan, dan kegiatan sosial lainnya. Oleh karena itu dalam lingkup studi Islam, Islam harus dapat didekati dengan berbagai pendekatan, salah satunya yaitu melalui pendekatan antropologi. Dengan hadirnya pendekatan antropologi ini nantinya dapat membantu studi Islam untuk dapat lebih mampu mendeskripsikan peran manusia dalam menjalankan keagamaannya.

Dalam pengertiannya sendiri, secara etimologi antropologi berasal dari dua suku kata, yaitu anthros yang berarti manusia dan logos yang berarti ilmu. Sehingga secara etimologi antropologi dapat dimaknai sebagai ilmu tentang manusia.  Sedangkan secara terminologi, antropologi merupakan suatu disiplin ilmu pengetahuan megenai penjelasan tentang kebiasaan atau budaya yang melekat pada individu dan suatu komunitas secara mendalam yang berkaitan dengan isu teoritis.

Dalam hal pendekatannya, antropologi dapat dipahami sebagai suatu sudut pandang atau cara melihat dan memperlakukan suatu gejala yang menjadi perhatian terkait dengan bentuk fisik dan kebudayaan sebagai hasil dari cipta, karsa, dan rasa menusia. Atau dalam pengertiaan lain pemahaman antropologi diartikan sebagai bentuk telaah atau prefektif yang digunakan peneliti dalam memahami dan mengkaji objek matarill.

Pengimplementasian nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, terkadang antara idealitas dan realitas dapat memiliki perbedaan atau bahkan berbanding terbalik. Sehingga  urgensi hadirnya antropologi dalam studi Islam adalah sebagai jembatan antara idealitas dan realitas.

Dalam antropologi terdapat tiga dasar orientasi, yang menjadi puncak yaitu untuk mengungkap dan memahami suatu budaya dan pandangan masyarakat tentang suatu realitas. Adapun ketiga dasar orientasi antropologi tsb yaitu,

  • Penjelasan lintas budaya, dalam memahami budaya yang ingin diteliti dilakukanlah lintas budaya dengan mendiami wilayah yang diteliti dalam waktu yang lama
  • Holism (kemenyeluruhan), segala aspek yang terdapat di komunitas sosial yang berkaitan diantaranya ekonomi, kekerabatan, politik, agama, dsb harus secara menyeluruh karena semua aspek yang ada saling berkaitan.
  • menjunjung tingginya asas relativitas, karena wilayah lokalitas yang memengaruhi idealitas yang dianggap universal, namun ketika masuk ke lokalitas tertentu dalam praktiknya dapat berbeda.

Dalam antropologi terdapat dua cabang ilmu, diantaranya yaitu

  • Antropologi fisik, yaitu cabang ilmu yang berfokus pada konsentrasi pada kehidupan manusia, cenderung ingin mengetahui asal usul nenek moyang secara mendalam (Paleoantropologi)
  • Antropologi budaya, yang mencakup dari hasil olah, karsa, rasa, dan pikir manusia. Yang kemudian termanifestasikan.

Adapun metode antropologi yaitu,

  • Pengamat ikut berpartisipasi langsung dalam komunitas atau masyarakat sosial tertentu.
  • Etnografi, catatan dalam mengenal bangsa. Menurut Creswell etnografi merupakan prosedur penelitian kuantitatif guna menganalisis kelompok budaya dalam menafsirkan pola perilaku, keyakinan, dan bahasa yang berkembang dan digunakan oleh suatu kelompok masyarakat dari waktu ke waktu. Adapun metode dasar etnografi menurut Hammersley antara lain yaitu, naturalism, pemahaman, dan penemuan.

Unsur agama menurut Clifford Geertz yaitu, agama sebagai sistem simbol yang membangun suasana hati manusia dan bertahan lama. Dan bagaimana manusia merumuskan konsep-konsep tatanan umum mengenai eksistensi yang kemudian di ekspresikan secara khas dalam suasana hati tertentu.

Adapun paradigma-paradigma antropologi dalam studi Islam antara lain,

  • Teori evolusi (perkembangan yang berkelanjutan). Menurut pandangan antropologi asal manusia adalah kera, hal ini lah yang menjadi titik perdebatan penggunaan metode antropologi dalam studi Islam.
  • Teori struktural fungsional, menganggap komunitas masyarakat seperti organ-organ dalam sebuah tubuh yang saling berinteraksi dan memiliki fungsi masing-masing, teori ini merupakan teori lanjutan dari teori sebelumnya.
  • Teori simbol, simbol sebagai sarana pembawa ide, gagasan dan makna yang memiliki arti cukup luas dan mendalam
  • Teori materialisme budaya, yang berfokus pada materi pada budaya tersebut. Variable-variabel materi pada suatu wilayah inilah yang dijadikan sebagai bahan untuk menganalisa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun