Mohon tunggu...
Muhammad Harits Dewantara
Muhammad Harits Dewantara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

happy and healthy.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bercocok Tanam di Saat Pandemi dengan Metode Hidroponik

21 Juni 2021   22:28 Diperbarui: 24 Juni 2021   22:09 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Menghimbau masyarakat untuk menerapkan pembatasan sosial dan mengurangi kegiatan di luar rumah merupakan kebijakan dari Pemerintah yang telah ditetapkan dari Maret tahun 2020. Hal tersebut disebabkan karena adanya wabah virus Covid-19 (Corona Virus Desease 2019) yang terjadi di Indonesia. Dampak negatif dari wabah virus Covid-19 ini sangat terasa bagi seluruh masyarakat Indonesia, tak terkecuali di dalam sektor pertanian (Muhammad et al., 2021).

Sampai pertengahan tahun 2021, wabah virus Covid-19 tidak kunjung membaik. Banyak masyarakat yang sudah merasakan kebosanan karena kurangnya berkegiatan di luar rumah. Rutinitas yang ada sebelum adanya wabah virus Covid-19 seperti berjalan-jalan bersama keluarga, bermain bersama teman, atau melakukan hobi dari masing-masing individu harus diminimalisir agar masyarakat tidak terkena wabah virus Covid-19 ini (Kartikasari et al., 2020).

Akibat dari lamanya berdiam diri di dalam rumah membuat kebanyakan dari masyarakat hanya menghabiskan waktunya pada alat elektronik ataupun media sosial, yang terkadang tidak memberikan manfaat yang positif untuk masyarakat. Ditambah lagi pembelajaran untuk pelajar harus dilakukan melalui gadget masing-masing yang mana terdapat kemungkinan para pelajar tidak mengikuti pembelajaran dengan meninggalkannya untuk bermain game (Ulfah et al., 2021). Maka dari itu, ada baiknya jika masyarakat bisa melakukan kegiatan atau hobi baru yang bisa memberikan manfaat yang positif untuk menjadi pengganti dari rutinitas-rutinitas pada saat sebelum wabah virus Covid-19 ada, kegiatan tersebut adalah bercocok tanam (Santoso et al., 2021).

Bercocok Tanam

Bercocok tanam adalah kegiatan menanam tanaman tumbuhan dengan media tanah atau non tanah seperti sabut kelapa, sekam, spons, kerikil, pasir, dan lain-lain. Tempat atau wadah untuk bercocok tanam bisa langsung pada tanah, pot, polybag, atau tempat bekas lainnya yang bisa digunakan seperti kaleng, botol kaca, botol plastik, gelas berbahan dasar kertas, dan masih banyak lagi (Ulfah et al., 2021). 

Semakin berkembangnya zaman, metode penanaman dengan media tanah mulai ditinggalkan karena kurang efisien dalam penggunaan lahan, pupuk, dan bahkan juga air. Maka dari itu untuk bisa mengefisiensikan lahan, pupuk, dan juga air, banyak masyarakat yang sudah tergerak untuk menanam tanaman tumbuhan tanpa menggunakan media tanah atau bisa disebut dengan istilah hidroponik.

Hidroponik

Hidroponik merupakan kata yang berasal dari Bahasa Latin dengan kata hydros yang berarti air dan phonos yang berarti kerja, jadi secara harfiah arti dari hidroponik adalah kerja air (Masduki, 2018). Konsep yang dilakukan pada metode hidroponik adalah membudidayakan tanaman dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman (Solikhah et al., 2019). Budidaya hidroponik pada umumnya dilakukan di dalam rumah kaca (greenhouse) agar menjaga pertumbuhan tanaman secara optimal dan bisa terlindungi dari pengaruh unsur-unsur eksternal seperti hujan, iklim, hama penyakit, dan lain-lain.

Keunggulan dari budidaya tanaman menggunakan konsep hidroponik adalah (1) Tanaman bisa mudah untuk diperbaharui tanpa tergantung kondisi lahan ataupun musim, (2) Hemat tenaga kerja, (3) Produk bisa lebih bersih dan higienis, (4) Pertumbuhan dan kualitas panen dapat diatur, (5) Hemat air dan pupuk sehingga aman untuk kelestarian lingkungan, (6) Masa tanam yang lebih singkat, dan (7) Biaya operasional yang murah (Rimbawani, 2020). Namun dengan banyaknya keunggulan dari hidroponik, metode budidaya tanaman ini juga memiliki beberapa kelemahan, yakni biaya investasi awal yang mahal dan sangat dipengaruhi oleh komposisi dan konsentrasi dari pupuk, pH, dan juga suhu (Sania et al., 2020).

Tanaman Hidroponik yang Cocok Ditanam di Rumah

Perlu diketahui bahwa tidak semua tanaman dapat dibudidayakan dengan metode hidroponik. Namun, jenis tanaman yang dapat dikembangkan cukup bermacam-macam. Tanaman tersebut dapat dijadikan sebagai tanaman yang dapat dikonsumsi. Jenis tanaman yang dapat dikembangkan dengan metode hidroponik di rumah salah satunya adalah selada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun