Mohon tunggu...
Hardi Ramadhan
Hardi Ramadhan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Learning By Doing" atau "Learning By Teaching"

25 September 2017   08:51 Diperbarui: 25 September 2017   08:58 25505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Slogan "learning by doing" pasti sudah sangat sering kita dengar di lingkungan sekitar kita. Selalu ada orang yang mengatakan kalimat itu, baik disengaja maupun tak disengaja. Pernah gak! kamu denger teman kamu bilang kalimat itu ke kamu atau kamu bilang kalimat "learning by doing" ke mereka. Aku pernah! Seorang teman bertanya, "kamu kok bisa nyetir mobil? aku jawab "learning by doing" karena sebelumnya mereka tau aku gak pernah ikut kursus mengemudi dimanapun. Jadi! Apasih sebenarnya makna kalimat "learning by doing" itu.

Dalam bahasa Indonesia kalimat "learning by doing" ini kita artikan sebagai "belajar dengan melakukan". Belajar dengan melakukan yang berarti kita lebih mengutamakan bertindak daripada berteori belaka. Orang yang melakukan sesuatu yang belum ia ketahui sebelumnya dan karena dia melakukannya dia jadi tahu, itu yang disebut "learning by doing". 

Terkait kalimat "learning by doing", kita juga sering dengar kata praktek dan teori, biasanya para mahasiswa udah bersahabat banget dengan kata-kata tersebut. Jelas saja, mau buat penelitian skripsi, pasti yang ditanya dulu,masalahnya apa? pakai teori siapa? menjalankannya bagaimana?. Seperti pertanyaan yang sudah baku jika kita akan berkutat pada skripsi, mahasiswa akhir mana suaranya. Sabar sob! Learning by doing aja.

Oh ya! Mungkin teman-teman pernah dengar sebuah pepatah mengatakan "Teori tanpa praktek sama dengan lumpuh, praktek tanpa teori adalah buta". Kamu yang mana satu sob? Aku harap kita bukan golongan keduanya karena kita adalah golongan yang ketiga, "praktek dengan teori adalah cerdas" aminkan sob!.

Lalu ada slogan "learning by teaching", kalimat ini yang mau aku perbincangkan. Kalau kamu belum pernah mendengarnya, jawaban kita sama!. Aku juga baru mendengar kata itu setelah terjun ke dunia ajar-mengajar, singkat cerita aku adalah seorang mahasiswa semester V merangkup guru kursus bahasa Inggris di sebuah tempat kursus rumahan yang jaraknya lumayan jauh dari rumahku.

Sang pemilik kursus tempat aku bekerja adalah seorang dosen dan guru SMA, beliau menceritakan sedikit kisah pahit-manis sewaktu dia masih berlabel mahasiswa. Memulai mengajar bahasa Inggris kepada anak-anak tetangga tanpa memungut bayaran sepeserpun hingga dimarahi orang tua siswa karena salah mengajarkan sesuatu kepada siswa, juga pernah dialami beliau.

Kuncinya tekun, mau belajar dan memperbaiki kesalahan, sampai akhirnya beliau mendirikan sebuah tempat kursus dan lolos tes CPNS tanpa embel-embel. Bagi yang tau! ini sudah menjadi rahasia umum beberapa CPNS akan memberi sejumlah "money" agar lolos tes kepada pihak-pihak kamu juga tahu itu! Mereka yang selalu berakhir di jeruji besi KPK.

"Learning by teaching" kata beliau, "dengan cara inilah saya dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris saya". Sementara aku masih mencerna perkataan beliau " apa yang saya miliki sekarang ini, kemampuan berbahasa Inggris dan mengajar tidak didapat ketika kamu duduk, datang, mendengarkan dosen di depan kelas". "Belajar mengajar memberikan saya softskill baru dan mengajar memberikan saya ilmu".

Makna "learning by teaching" itu sendiri adalah "belajar dengan mengajar". Memang benar apa yang dikatakan beliau dan hal itu mulai aku rasakan saat ini. Ketika kita mengajarkan sesuatu kepada seseorang tanpa sadar kita juga belajar, mengeksplor, mereview, dan mengevaluasi pengetahuan yang mungkin telah lama terpendam, tesimpan dalam memori. Anehnya! Kita tau bahwa kita memilikinya, tapi kita lupa menempatkannya dimana. Lalu moment saat kita mengajarlah yang membantu kita belajar menemukan "file" itu kembali. Begitu seterusnya semakin kita mengajarkannya semakin banyak pula kita belajar mengulangnya, sehingga ilmu kita bertambah dan semakin tajam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun