Mohon tunggu...
Muh. Hanafi
Muh. Hanafi Mohon Tunggu... Guru - Abdi Negara

Pengawas Madrasah Tingkat MA, Fasda Numerasi dan AlQur'an Hadist, Fasilitator IKM, Instruktur Visitasi Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI 2023, Penggerak Moderasi Beragama, Karya yang telah dipublikasikan : 1 buah Buku Referensi "Keajaiban Think Pair And Share pada Pembelajaran Al-Qur'an Hadist", 2 buah Jurnal pada At-Taklim STAI An-Nadwah KTL dan PEJ FTK UIN STS Jambi. Hope winner on cross cultural religious literacy competition "Developing Student Activity Program" Institut Leimena Jakarta Tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sebegitukah Profesi Guru?

4 Desember 2022   13:03 Diperbarui: 27 Desember 2022   20:14 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru sedang mengajar (Sumber gambar : https://www.smkn3mataram.sch.id/2022/01/25/menjadi-guru-yang-mengajar-dengan-hati/)

Menurut saya sampai hari ini, perhatian terhadap guru masih belum sesempurna yang diharapkan...tapi, perhatian terhadap guru sudah lebih dari cukup, meski tidak secukup bagi orang yang punya keinginan akan lebih untuk kebutuhan hidupnya..ambigukah..tidak. 

Fakta dilapangan masih banyak guru honorer yang hari ini cuman digaji 250ribu satu bulan,.fakta juga bagaimana hari ini begitu syuulitnya mengikuti ujian untuk masuk ke pendidikan Profesi Pendidikan Guru (PPG), ribuan guru sedang berusaha bagaimana bisa lulus PPPK-nya., tetapi juga banyak guru yang setiap tahun bisa melaksanakan umroh, fakta juga banyak guru yang sudah sangat mapan karena sertifikasi.

Gak ada habisnya dibicarakan tentang profesi guru. Dan..siapapun yang memegang kapur tulis, spidol white board berdiri didepan kelas, menjelaskan pelajaran dihadapan murid, bahwa sungguh dia adalah guru..entah apapun statusnya, guru honor, guru kontrak atau PNS, tetap dia disebut guru.. yang patut digugu dan ditiru...yang ing ngarso sung tulodo ing madyo mangun karso.

Meski, masih ada guru yang sok senioritas, kamu yunior, harus selalu kalah sama senior..iya, memang masih ada yang mengaku senior yunior.. Padahal ditilik seorang itu punya skill dan keahliannya masing-masing malah ada yang bilang, guru pintar sehari dengan murid. Saya pernah punya pengalaman, mengikuti diklat Zoom Meeting Nasional, dimana pesertanya termasuk dari seluruh Indonesia, saya tau banyak berlatar belakang pendidikan tinggi, taunya ya dari monitor Zoom meeting, mereka banyak menggunakan gelar Strata dua dan Doktoral. 

Tapi tau tidak, ternyata yang memberi materi ke kami saat itu, seperti baru selesai tamat kuliah S.1 dan dengan santainya memberikan materinya di Mall pakai Handseat, dan asyik minum kopi..pokoknya begitu santainya.  

Konon katanya diluar negeri begitu jugakah...hari ini orang bicara skill, bicara kemampuan..siapa yang ahli maka dia yang diambil.. diluar negeri, perusahaan mencari tukang las besi, di tes dulu..gak nanya latar belakangnya apa...Saat di tes mengelas besi hasilnya bagus, maka segitu juga besaran diterima gajinya, semakin bagus bekerjanya, semakin bagus pula gajinya.

Sekali lagi bahwa guru adalah profesi yang unik sekaligus mulia, mulianya karena dia memberikan pengetahuan, mentransfer ilmu kepada siapapun yang dianggap muridnya. Dan juga..pantas mendapat amal jariyah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun