Mohon tunggu...
Muhammad Haldi
Muhammad Haldi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Masiswa universitas muhammadiyah malang,jurusan ekonomi pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pengaruh Utang Luar Negeri terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

16 April 2021   16:02 Diperbarui: 16 April 2021   16:15 1155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: statistik utang luar negeri indonesia

Sumber: statistik utang luar negeri indonesia
Sumber: statistik utang luar negeri indonesia
Berdasarkan Gambar 1.5 perkembangan pembayaran utang luar negeri Indonesia mengalami fluktuasi tiap tahunnya. Pada tahun 1986 sebesar Rp.5.058 miliar. Di tahun 1990 meningkat sebesar Rp. 12.984 miliar. Ditahun 1995 sebesar Rp. 18.215 miliar. Tahun 2000 sebesar Rp. 8.596 miliar. Tahun 2005 sebesar Rp. 46.837 miliar. Tahun 2010 sebesar Rp. 49.493 miliar, dalam upaya penurunan rasio utang terhadap PDB sekitar 24 persen, dan pada tahun 2015 meningkat sebesar Rp. 66.533 miliar.

Rasio beban utang yang di tanggung Indonesia tersebut dua kali lipat dari batas wajar yang ditentukan oleh International monetary Fund (IMF).Batas wajar DSR yang tentukan IMF adalah sebesar 30-33%. Depresiasi rupiah dan kinerja ekspor yang melemah akan menjadi double hit utang pembayaran utang luar negeri. Pasalnya, kenaikan DSR hingga kenaikan 60%,45% berarti penerimaan ekspor barang, jasa, dan transfer pendapatan akan habis untuk pembayaran ULN pemerintah baik pembayaran pokok dan cicilan bunga. Dengan demikian, maka utang luar negeri negara menjadi hal yang sangat berarti sebagai modal bagi pembiayaan pembangunan perekonomian nasional. Bahkan dapat dikatakan, bahwa utang luar negeri telah menjadi salah satu sumber pembiayaan pembangunan perekonomian nasional yang cukup penting bagi sebagian besar negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia (Atmadja, 2008:87).

Penelitian yang dilakukan oleh Ayadi and Ayadi (2008) mengenai pertumbuhan output tahunan (menggunakan Nilai PDB) yang dipengaruhi oleh nilai ULN memberikan hasil yaitu, jika permintaan ULN meningkat maka kemampuan untuk membayar menurun.

Kesimpulan yang ditemukan adalah pemanfaatan dari nilai ULN cenderung menurun dan akuisisi ULN selanjutnya menyebabkan penurunan produktivitas. Negara berkembang seperti Indonesia menggunakan ULN sebagai dana tambahan dalam mengatasi defisit APBN, yang disebabkan pembiayaan dalam rangka pembangunan nasional. Hasil penelitian Fatmawati (2015) menunjukkan hasil bahwa pengaruh Nilai ULN Pemerintah Indonesia terhadap Nilai PDB Indonesia dalam jangka pendek tidak signifikan dan dalam jangka panjang berpengaruh positif dan signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun