Mohon tunggu...
Muhammad Hafidh Sabillah
Muhammad Hafidh Sabillah Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah

Seorang yang ingin mengabadikan apa yang ia tau dari pengalaman maupun bacaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Al Quran Mendidik Kedewasaan

30 Januari 2021   08:58 Diperbarui: 30 Januari 2021   09:02 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Namun kedewasaan bisa di liat dalam rentan waktu usia seseorang dalam menjalani kehidupannya. Jika menurut Lame, 1995 fase dewasa ini di mulai pada usia 18 sampai 22 tahun (Masa dewasa muda) hingga berakhir pada 35 sampai 40 tahun. (Andranita, 2008) Abu Fadhl Djamaluddin membagi kedewasaan menjadi dua tahap yakni dewasa awal dan dewasa akhir. (mishri, 1999) Menurut pendapat para ulama, puncak kesempurnaan fisik, akal dan keagamaan seseorang tercapai pada usia 40 tahun. Dalam usia ini pula lah Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul, sebab di usia tersebut beliau dianggap telah matang dalam pengalaman dan kesempurnaan akalnya

Pendidikan menurut AL Qur'an

            Pendidikan yang umum di gunakan dalam pendidikan islam, yaitu; At Tarbiyyah, At Ta'lim, dan At Ta'dib. Tarbiyyah di pahami sebagai kata bentuk dari rabb atau rabba yang mengacu kepada allah Subhanahu Wa Ta'ala. Yang menganduk makna memelihara, membesarkan, dan mendidik yang di dalamnya sudah termasuk makna at Ta'lim,[1] (saat, 2010)

            Dapat di aritkan bahwasanya pendidikan adalah segala upaya yang di lakukan dalam membentuk sebuah karakter dan keterampilan pada kehidupan seseorang dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Metode pendidikan dengan Al Qur'an 

            Dalam al qur'an terdapat banyak metode yang dapat di lakukan untuk membentuk sebuah kedewasaan atau pun soft skill dalam menghadapi kehidupan nya nanti. Dengan beberapa cara di antaranya;

Metode Keteladanan

 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman;

[ : 21]

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam itu suri tauladan"

Dalam menafsirkan ayat ini, Zamahsyari dalam Quraish Shihab mengemukakan maksud dari ke teladanan pada diri rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam, pertama dalam arti kepribadian beliau secara totalitaas adalah teladan. Kedua dalam arti terdapat dalam keperibadian diri rasulullah hal hal yang patut di teladani. (saat, 2010)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun