Mohon tunggu...
Hadi M.H
Hadi M.H Mohon Tunggu... -

Sharing and building, Saat ini masih aktif mengelola ilmubeton.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Jika Jokowi Kalah Pilpres 2019, Bagaimana Nasib Infrastruktur Tol Indonesia?

15 Agustus 2018   09:31 Diperbarui: 15 Agustus 2018   10:25 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jika Jokowi Kalah Pilpres, Bagaimana Nasib Infrastruktur Tol Indonesia

Pernah terdengar oleh saya kata kata dari seorang rekan,  jika Jokowi kalah dalam pilpres 2019 maka kemungkinan ke depannya pembangunan jalan Tol akan "mandek" atau jalan di tempat. Sebenarnya isu ini sangat sensitif,  dan menyangkut politik yang mulai panas menyambut pilpres 2019. 

Apakah mungkin? Jika presiden di ganti maka rencana pembangunan juga akan berubah? Jalan tol yang sebelumnya sudah direncanakan atau bahkan proyeknya sudah jalan akan di hentikan? 

Jalan Tol,  kebutuhan transportasi dan akomodasi akan terbantu dengan adanya jalan tol. Distribusi kebutuhan masyarakat akan lebih cepat. Sehingga jika disatu sisi,  pembangunan jalan tol ini akan sangat membantu masyarakat. 

Tapi seperti 2 sisi koin yang bersebelahan, sedikit sisi buruk jalan tol bisa saja dimanfaatkan oleh segelintir pihak tertentu. Masalah pengelolaan jalan tol bisa saja jadi bisnis yang dapat merugikan masyarakat. 

Kembali ke pertanyaan judul artikel ini,  jika Jokowi kalah, bagaImana nasib Infrastruktur Indonesia yang sekarang ini sedang gencar-gencarnya di lakukan? Jika saya jawab akan di hentikan dan berubah maka anda pasti menganggap saya pendukung Jokowi. Tapi jika saya jawab,  pasti akan tetap dilanjutkan. Maka anda akan menganggap saya pendukung prabowo. 

Karena saya tidak ingin membahas masalah politik, maka pertanyaan tersebut tidak bisa saya jawab antara iya dan tidak. Tidak semudah itu untuk menjawabnya. 

Untuk membuat dan merencanakan sebuah jalan tol, maka akan banyak data yang perlu di kumpulkan dan dianalisa.  Misalnya jumlah penduduk disekitar jalan tol yang akan dibangun,  jumlah lalu lintas antar daerah yang akan dibangun  tol.  Kondisi ekonomi yang sudah merata atau tidak. 

Setelah semua data data tersebut di analisa dan diperhitungkan maka akan terdapat suatu kesimpulan kelayakannya.  

Misalanya, nilai 1-10. jika 1 adalah tidak layak dan 10 sangat layak.  Maka setelah data tersebut diatas dianalisa didapat nilai 1, maka kemungkinan tidak akan dibangun tol.  Dan jika 10 maka tol akan dibangun.  Tapi dengan persyaratan kalau kondisi Keuangan Negara sudah tersedia. 

Lalu bagaimana jika nilai nya selain 1 dan 10? Misalkan nilainya 5. Nah.  Disinilah peran seorang pengambil keputusan, yang mungkin bisa dikatakan peran seorang presiden. 

Misalkan Jokowi memutuskan untuk dibangun jalan tol,  lalu ternyata jokowi kalah,  maka presiden baru misalkan prabowo dan jajarannya akan kembali menganalisa kelayakan pembuatan tol tersebut,  dengan nilai 5, maka prabowo anggap saja menurutnya seharus jangan dibangun tol dulu disitu,  karena masih banyak alokasi dana yang semestinya lebih penting.  Tapi kenyataannya pembangunan jalan tol tersebut sudah mulai,  dan jika dianalisa lagi,  negara akan rugi jika tidak dilanjutkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun