KEBUMEN (16/7)- Saat ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang masih berjibaku menangani pandemi COVID-19. Kurva penularan yang belum melandai menjadi indikator bahwa perjuangan menangani virus corona di negara ini masih panjang. Berbagai sektor saling bahu membahu dalam melakukan upaya preventif dalam banyak hal, termasuk mencegah penularan virus corona.
Sektor pendidikan, khususnya pendidikan tinggi menjadi salah satu instrumen yang paling diharapkan untuk dapat berperan aktif dalam pencegahan virus COVID-19 di Indonesia. Universitas dan mahasiswa yang tersebar di seluruh daerah memiliki potensi untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam mempercepat penanganan virus corona dari berbagai lini.
Pengabdian di Tengah Pandemi
Berangkat dari hal tersebut, Universitas Sebelas Maret menjadi salah satu institusi pendidikan yang responsif dalam menjawab kebutuhan masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) COVID-19 UNS Tahun 2020.Â
Program tersebut dirancang oleh UNS supaya mahasiswa yang sudah memasuki periode KKN dapat melakukan pengabdian di daerahnya masing-masing dengan mengangkat tema yang berkaitan dengan penanganan wabah virus corona.Â
KKN COVID-19 UNS kemudian menjadi program kampus yang melibatkan ribuan mahasiswa di penjuru daerah, salah satunya Muhammad Feraldi Hifzurahman, mahasiswa semester 6 program studi Ilmu Komunikasi asal Kebumen.
Feraldi, sapaan akrabnya, menjadi salah satu mahasiswa yang tergabung di Batch III KKN COVID-19 UNS dan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Suryadi Budi Utomo, M. Si. Terhitung sejak tanggal 2 Juni 2020, ia melaksanakan berbagai program yang membantu meningkatkan pemahaman terkait COVID-19 di daerah asalnya, Kelurahan Selang RT 01/ RW 05, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen.Â
Beberapa program tersebut diantaranya: Program rumah tanggap New Normal, sosialisasi panduan beraktivitas di era new normal dan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) bagi masyarakat, gerakan pakai masker untuk warga yang masih beraktivitas di luar rumah, dan gerakan cuci tangan-pakai masker saat berbelanja di warung atau ke tempat umum di wilayah RT.
Program-program tersebut mendapat sambutan yang baik dari warga setempat. Sebagai contoh, program gerakan cuci tangan dan memakai masker saat berbelanja diakui membantu keselamatan warga yang berinteraksi di warung atau kios yang ada di wilayah RT 01/RW 05 Kelurahan Selang.Â
Gerakan pakai masker bagi warga yang masih beraktivitas di luar rumah juga mendapat respon positif, terutama karena masih banyak yang belum memiliki kesadaran akan pentingnya memakai masker untuk aktivitas sehari-hari di luar rumah.