Mohon tunggu...
Muhamad Febriyansyah
Muhamad Febriyansyah Mohon Tunggu... Ahli Gizi - seorang anak laki laki yang sedang mengejar mimpi

calon orang sukses

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gadis Manis Cokelat Hangat dan Laki-laki Es Antartika

12 Juli 2021   12:06 Diperbarui: 12 Juli 2021   12:18 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

GADIS MANIS COKELAT HANGAT DAN LAKI LAKI ES ANTARTIKA 

KARYA MUHAMAD FEBRIYANSYAH 

Febyozee yang sering di sapa feby, merupakan pria tampan namun sangat di kenal sebagai seorang penyendiri. Tidak banyak orang yang berteman dengannya, padahal ia adalah seorang vokalis dari sebuah grup band yang bernama afternal. Feby bersekolah di salah satu SMA ternama di daerah Bogor, kesehariannya di sekolah hanya di habiskan untuk membaca buku di perpustakaan dan di kelas.

Ada salah satu siswi yang bernama Dwi menyukai feby karna ketampanannya, dwi merupakan teman sekelas feby, namun hampir tidak pernah bertegur sapa dengan feby. Setiap harinya dwi hanya memperhatikan feby secara diam diam, karena dia pun takut diabaikan oleh feby jika menyapanya secara langsung.

Pada suatu hari feby sedang terlihat sedih dan tertekan, ekpresinya sangat berbeda dari sebelumnya, di saat yang lain bersenang senang di luar kelas saat jam i stirahat, dwi melihat feby yang sedang merenung di pojokan kelas, lalu dwi pun memberanikan diri untuk menyapa feby, "hai feb, lagi ngapain kamu? Aku ga ganggu kan?" tanya dwi dengan rasa canggung dan takut jika di abaikan oleh feby. 

Lalu feby pun menjawab "oh ya wi, Cuma duduk duduk aja" jawab feby dengan wajah yg berpaling dari dwi karna matanya sedang berkaca kaca, dwi mengambil salah satu bangku dan memberanikan diri duduk tepat di depan feby yang sedang menahan tangis, lalu dwi bertanya "kamu kenapa? Kamu sakit? Atau ada seseorang yang membully mu? Jawab jujur!" tanya dwi dengan penuh penasaran dan kekhawatiran, "jika kuberitahu pun, kamu tidak akan bisa memahami ku apa lagi membantu ku" jawab feby dan dia langsung beranjak dari kursi lalu meninggalkan dwi.

Ke esokan harinya saat jam olahraga, feby pergi ke lapangan dan dwi adalah murid terakhir yang meninggalkan kelas untuk menuju lapangan, satu lembar kertas yang berada di meja feby jatuh di kaki dwi, lalu tidak sengaja dwi membaca isi tulisannya yang di tulis oleh feby, isi tulisannya adalah "bisakah aku memiliki seseorang yang bisa menjadi pundak untuk bersandar seperti mama?" ibu dari feby sudah meninggal 3 tahun yang lalu akibat penyakit yang menggerogoti badannya, feby yang awalnya periang menjadi pendiam dan dingin lalu suka menyendiri semenjak meninggalnya sang ibu, disini kita ketahui bahwa perubahan sifat feby yang penyendiri disebabkan karena kehilangan sang ibu, lalu dwi pun menyimpan selembaran kertas itu didalam tasnya dan pergi menuju lapangan.

Sepulang sekolah feby dan dwi pulang dengan bus yang sama dan alamat yang sama, dwi dan feby merupakan tetangga satu komplek perumahan.

Sesampainya di halte, dwi berjalan di depan feby, mereka tampak seperti tidak mengenal satu sama lain padahal mereka memiliki tempat tinggal yang berdekatan, saat hampir sampai di rumah masing masing, dengan suasana jalan taman yang sepi, dwi memutarkan badannya ke hadapan feby dan tiba tiba memeluk feby dengan penuh kasih sayang layaknya dwi ingin menjadi orang terdekat feby yang bisa mengisi lubang di hati feby, lalu dengan kaget feby berkata "kenapa sih? 

Jangan peluk peluk!" kata feby sambil berusaha melepaskan pelukan dari dwi, dwi memberikan selembaran kertas yang feby tulis kemarin yang terjatuh di kelas "feb, biarkan aku menemani hari harimu, biarkan aku menjadi tempat untuk menampung keluh kesahmu, aku menyukaimu, bahkan aku menyayangimu" kata dwi tanpa memikirkan rasa malu dan gengsinya, feby pun terdiam membisu tanpa ada satu katapun terucap dan hanya membalas dwi dengan pelukan dan air mata setelah mendengar ucapan dwi. Semenjak saat itu feby selalu menceritakan keluh kesahnya kepada dwi begitupun sebaliknya, walaupun feby masih tidak bisa berteman dengan yang lain tetapi hadirnya seorang gadis manis dan tulus seperti dwi mampu mencairkan feby yang beku seperti es antartika. 

Pada suatu hari dwi berkunjung ke rumah feby, mereka duduk bersama di halaman belakang rumah, lalu feby memberikan sebuah buku yang ia tulis setiap harinya dan buku itu di beri nama "SEPERTI SECANGKIR COKELAT HANGAT SAAT MUSIM DINGIN DATANG". Dwi bertanya "buku apa ni feb?" tanya dwi dengan senyum manisnya, lalu feby menjawab "buku tentang aku menyukaimu dalam diam" dengan wajah tersipu malu untuk mengatakannya. Lalu dwi membaca setiap halaman yang feby tulis, dan ternyata feby sudah menyukai dwi sejak dahulu, feby sangat ingin dekat dengan dwi tapi karena feby orangnya pendiam, dia hanya bisa mengungkapkan isi hatinya untuk dwi dalam buku tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun