Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Pengangguran
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan sesekali kalian mengeluh tentang kehidupan, bersyukurlah kalian kepada sang pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Dependensi Perekonomian Indonesia di Tangan Pelaku UMKM

23 Juli 2022   17:04 Diperbarui: 23 Juli 2022   17:05 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terdapat satu sektor ekonomi Indonesia yang mempunyai jasa luar biasa besar terhadap perekonomian nasional. Bahkan dari sektor ekonomi inilah Negara Indonesia bisa tahan banting terhadap berbagai guncangan, serta krisis ekonomi selama puluhan tahun. Jika bukan karena mereka, mungkin ekonomi Indonesia sudah kolaps pada krisis 2008 silam, maupun krisis covid-19 lalu. Berkat sektor ekonomi ini juga Indonesia bisa berbangga menjadi salah satu tuan rumah diadakannya KTT G20 mendatang. Yang mana G20 merupakan negara-negara dengan ekonomi terkuat di dunia. 

Mungkin banyak diantara kamu yang sudah paham, kalau pahlawan ekonomi Indonesia justru usaha-usaha kecil, mikro dan menengah. Mereka inilah yang biasa dikenal dengan istilah UMKM. 

Kok bisa  pahlawan ekonomi Indonesia dari sektor UMKM? Padahal kalau dilihat, industri UMKM itu paling-paling cuma pedagang kecil-kecilan, toko grosir warung makan, usaha rumahan atau usaha jasa.

Meskipun begitu, jika dilihat dari data GDP nasional. Justru usaha kecil inilah yang mempunyai peranan luar biasa untuk perputaran ekonomi di berbagai daerah dari Sabang sampai Merauke. Dalam indikator pertumbuhan ekonomi nasional yang biasa disebut dengan PDB atau GDP, ternyata sektor UMKM menyumbang 62% dari pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan nilai sekitar Rp 8.500 triliun.

Kontribusi sektor UMKM untuk Negara Indonesia memang luar biasa besar. Bahkan jauh lebih tinggi daripada gabungan industri-industri manufaktur skala raksasa yang nama perusahaannya sering kita dengar selama ini. Makanya kalau keluarga kamu punya usaha kecil atau mungkin kamu lagi membangun usaha kecil, jangan pernah merasa minder atau berkecil hati. Meskipun bergelut di industri kecil dan menengah, jangan sampai merasa kalah saing dengan mereka yang kerja di perusahaan besar. 

Faktanya justru keberadaan UMKM yang sangat beragam dan bervariasi inilah yang membuat negara kita mempunyai peta ekonomi yang kuat dan selalu bisa bangkit dari krisis. 

Contohnya saat pandemi covid-19 lalu, perusahaan-perusahaan besar banyak yang kolaps sehingga karyawannya pun di PHK. Dengan keanekaragaman dari sektor UMKM inilah yang selalu bisa menyerap tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran di saat krisis melanda. Bisa dibilang Indonesia tuh beruntung banget, karena masyarakat akar-rumput bisa berdikari dan mandiri secara ekonomi. Sebenarnya tidak semua negara mempunyai keistimewaan ini.  

Sektor UMKM yang sangat beragam di Indonesia menjadi sebuah benteng ekonomi, yang mana mampu mempekerjakan lebih dari 117 juta orang dengan kemampuan dan kapabilitas yang beraneka ragam. Ada yang jago masak, berdagang, menjahit, bahkan ada juga yang jago memproduksi barang kerajinan. Semua keberagaman itulah yang membuat ekonomi kita kuat, bisa dibilang lebih kuat dari negara yang hanya bergantung pada satu atau dua sektor industri saja.

Selain itu UMKM inilah yang sanggup memberdayakan masyarakat dari berbagai kalangan, termasuk menampung tenaga kerja yang berpendidikan rendah. Jadi semua lapisan masyarakat bisa berkesempatan untuk berkarya dan juga berpenghasilan. 

Namun, dengan peran penting yang begitu besar, kehidupan para pelaku UMKM juga sama sekali tidak mudah dan penuh perjuangan. Mulai dari kesulitan mencari modal, serta beban bunga kredit yang tinggi dan pengurusan izin usaha yang cukup ribet. Belum lagi konflik dalam praktek bisnis, terkadang ditipu partner atau karyawan sendiri yang seringkali itu bikin usaha malah berantakan. Apalagi ditambah dengan masalah teknis dalam mengatur arus kas yang tidak stabil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun