Mohon tunggu...
Muhammad Fauzan Al afghani
Muhammad Fauzan Al afghani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis kompasiana

Mahasiswa PBA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hari Penuh Semangat dengan Menjaga Sunnah Ini

30 November 2020   06:23 Diperbarui: 30 November 2020   07:14 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Alhamdulillah wasshalatu wassalamu 'ala Rasulillah amma ba'du

Pembaca yang dirahmati Allah, dari hari-hari yang telah berlalu tentu kita telah mengenal kata "tidak semangat", "malas", "bad mood", atau kata-kata negatif lain yang tentunya  kita tidak inginkan hal tersebut ada pada diri kita. 

Pada dasarnya, hal tersebut merupakan tabiat seorang insan ketika terjadi sesekali. Sebagaimana iman ada turunnya, semangat pun ada downnya. Namun, lain cerita ketika hal tersebut terjadi berulang kali atau terjadi ketika kita mengawali pagi. Kiranya, kita perlu introspeksi diri, jangan-jangan ada yang salah diawal hari.

Mari kita tadabbur sejenak hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dari Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu : Bahwa Rasulullah bersabda : Setan mengikat tiga tali ikatan di atas tengkuk kepala seseorang dari kalian saat dia tidur, setan mengencangkan ikatan tersebut (sambil berkata): Malam masih panjang maka tidurlah. Jika dia bangun dan mengingat Allah maka lepaslah satu tali ikatan. Jika kemudian dia berwudhu maka lepaslah tali yang kedua, dan jika ia mendirikan shalat lepaslah satu tali ikatan, dan pada pagi harinya ia akan merasakan semangat dan jiwa yang tentram. Namun bila dia tidak melakukan  itu, maka pagi itu jiwanya tidak tentram dan ia merasa malas."

Dari hadits diatas, kiranya apa yang sering membuat kita malas? Sering nge down? Sering gak tenang? 

Ya, mungkin karena kita belum mengawali hari kita dengan apa yang Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam awali harinya.

Maka sudah selayaknya bagi kita untuk meneladani Rasulullah dalam kesehariannya, entah itu ibadah, pola hidup, maupun mu'amalah, karena didalamnya penuh dengan kebaikan bagi jasmani dan ruhani kita, untuk dunia dan akhirat kita...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun