Mohon tunggu...
Muhammad fatir Fahrezi
Muhammad fatir Fahrezi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tugas Bahasa Indonesia (Buku Ismail Muharimin)

15 Oktober 2022   00:13 Diperbarui: 15 Oktober 2022   00:26 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Pada akhirnya kita tidak akan tahu dengan siapa kita akan memulai rumah tangga bersama"

2 tahun lalu hal-hal seperti pernikahan atau menjalani hidup bersama, hanyalah guyonan belaka, dan kami tidak pernah terfikir akan menghadapi sebuah perjodohan yg kurasa sedikit aneh, Yuni yang merupakan kakakku dan Iqbal yg merupakan guru les nya.

Sudah lima tahun sejak Yuni kuliah di Amerika dan untuk hari ini, untuk pertama kalinya aku melihatnya lagi, tepat hari ini 5 tahun yg lalu kami bersedih atas kepergian Yuni ke Amerika, dan di sekarang tak terasa ia sudah wisuda dan siap untuk bekerja di salah satu perusahaan negeri ternama.

Sedangkan Iqbal walaupun ia masih fokus dalam ranah pendidikan, tapi sekarang itu mulai meningkat, iqbal sekarang merupakan seorang dosen di salah satu universitas Islam di Ciputat, dan dia mengajar akhlak tasawuf.

Aku pergi ke teras rumah di sana sudah ramai sanak saudara membawa makanan dan bingkisan untuk menyambut kedatangannya Yuni, aku menyalami satu persatu, 

"Duh duh duh, liat siapa anak yg masih melajang ini, kapan kau fikir bibimu ini bisa mengendong keponakannya" ucapa bibi Rina yang sedang duduk di tepi teras.

"Duh Bi jangan sekarang, aku sedang tak mau membahas itu, dan lagi pula kakakku kan akan menikah, gendong saja anak kakakku" ucap wajahku sedikit lusu

"Aku tau sebenarnya kau masih belum ikhlas melihat kakakmu bersama orang lain, namun itulah hidup, kau harus mampu mengikhlaskan seseorang demi kebahagiaan dia" ucap bibi ku tentram

Aku hanya bisa mengiyakan, sambil beranjak masuk ke dalam rumah.

Dan kulihat di balkon rumah Iqbal sedang menghisap sebatang rokok sambil menikmati pemandangan hutan belakang rumah, perlahan aku mendatanginya

"Kau pasti Iqbal kan, kau ingat aku bal??" Tanyaku padanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun