Mohon tunggu...
Muhammad Fariz N
Muhammad Fariz N Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Paradigma Liberalisme dalam Ilmu Hubungan Internasional

13 Maret 2020   18:35 Diperbarui: 10 April 2020   20:55 4335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam perkembangan Ilmu Hubungan Internasionaltelah dilandasi oleh berbagai perspektif-perspektif yang berkembang. Salah satunya adalah Liberalisme. Terdapat empat Asumsi dasar Liberalisme yaitu sifat manusia baik yang berarti manusia mampu untuk bekerja sama ; Asumsi kedua adalah keyakinan bahwa Hubungan Internasional lebih bersifat kooperatif dari pada konfliktual, Lalu kaum Liberalis percaya bahwa negara pada hakikatnya dibentuk oleh manusia, oleh karena itu memiliki sifat dasar yang sama dengan manusia. Pandanag ini sangat berbading terbalik olehdaenga Realis yang memandang pesimis oleh sifat manusia dimana manusia selalu mementingkan ego masing-masing sehingga untuk mencapai perdamaian maka harus melalui jalur perang.

Kaum liberal yang memandang positif tentang sifat manusia. Mereka meyakini bahwa pikiran manusia dan prinsip-prinsip rasional yang ada di dalam masing-masing individu dapat dipakai pada masalah-masalah internasional. Kaum liberal pun mengakui bahwa setiapindividu akan memiliki kecenderungan untuk mementingkan diri sendiri dan bersaing terhadap satu hal. Di sisi lain, individu-individu memiliki banyak kepentingan dan dengan demikian dapat terlibat dalam berbagai aksi sosial yang kooperatif dan kolaboratif, baik domestik atau internasional.Mereka juga percaya bahwa adanya interdepedensi ekonomi negara-negara didunia akan mencegah negara untuk melakukan perang contohnya adalah dilakukannya perdagangan bebas untuk saling menumbuhkan rasa kerjasama dan saling menguntungkan satu sama lain yang dapat menjadi perwujudan bahwa untuk mencapai sebuah perdamaian tidak harus melalui perang.

Aktor dalam Hubungan Internasional menurut liberalisme bukan hanya negara tetapi juga melibatkan aktor non-negara seperti Multi National Corporation, Organisai Internasional ,dan lain-lain. Bahkan dalam liberalisme aktor non-negara dianggap lebih mempunyai peran dibandingkan aktor negara itu sendiri. Karena pandangan ini maka dibuatlah suatu organisai internasional yang bernama Liga Bangsa-Bangsa pada tahun 1920 dengan tujuan untuk menciptakan perdamaian. Tetapi akhirnya Liga Bangsa-Bangsa ini gagal dengan adanya perang dunia kedua. Kegagalan ini membuat perspektif Realisme mendominasi dan berkembang kuat pada era ini.

Liberalisme memandang bahwa hubungan internasional bersifat kooperatif. Liberalisme sangat menjunjung tinggi kebebasan dan kemajuan individu. Individu akan membentuk sebuah kelompok atau organisasi yang dapat saling memberikan kebahagian satu sama lain, dan dari kelompok-kelompok tersebut, setiap individu dapat mencapai kebahagiannya dengan menyatukan kepentingan-kepentingan bersama. Bagi perspektif liberalisme hubungan antar negara dapat dilakukan seperti itu, karena negara terbentuk dari individu-individu yang mempunyai kepentingan bersama sehingga mencapai sebuah kebahagiaan. Perspektif liberalisme percaya bahwa hubungan internasional lebih bersifat kooperatif daripada konfliktual.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun