Mohon tunggu...
muhammad farhan
muhammad farhan Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Pelajar

Muhammad Farhan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Purnama Itu

6 Desember 2022   18:34 Diperbarui: 6 Desember 2022   20:28 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lihatlah, purnama kini sangat indah

Seindah senyum yang terlukis di wajahmu

Senyum beribu makna yang ambigu

Saat purnama kemarin kujenguk ibumu

Kuriwayatkan kepadanya kisahmu yang sering sendu

Tak berucap. Beliau hanya tersenyum teduh

Dan mengamanatkan kepadaku kebahagiaanmu

Ibu bertanya, "Kapankah dia pulang, Nak?"

"Entahlah, Bu. Tiada yang tahu."

"Jika demikian, kutitipkan dia kepadamu karena kuyakin bahwa putriku, tidak lain, adalah tulang rusukmu. Nak, kau adalah tulang punggung. Tulang punggung sejati tak kan pernah membiarkan tulang rusuknya pecah. Jaga dia."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun