Mohon tunggu...
Muhammad Fadhil Amir
Muhammad Fadhil Amir Mohon Tunggu... Sales - Suka berpikir dan mohon maaf jika terlalu alternatif

Lulusan Universitas Agama dan kerja di dunia ritel. Senang berada di circle penerbit buku. Senang berurusan dengan buku. Punya toko buku tematik, cek petikertas. Salam kenal,

Selanjutnya

Tutup

Humor

Ayo Gibah, Maksudnya Forum Group Discussion

1 April 2021   12:00 Diperbarui: 1 April 2021   12:08 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Pertama berjumpa dengan saya, pasti menganggap saya orang yang kurang asyik, padahal biasa saja. Saya bisa dibuat asyik atau mencoba mengasyikkan. Terserah, tapi membicarakan sesuatu hingga menemui konklusi berupa kesediaan saling menerima, itu yang saya senangi. Berbeda boleh hanya saja jangan bertengkar. Bertengkar tidak boleh, merangkul yang utama. 

Tulisan saya nantinya mungkin saja akan membicarakan topik-topik yang asing, tapi bukan perihal benda asing di langit. Tulisan saya hanya bermuara pada apa yang saya ingin tuliskan. Tentunya, setelah melewati alam ide saya yang demikian ributnya di dalam sana. Banyak hal berebut keluar, sangat kompetitif.

Ide yang berhasil saya tuliskan di sini, ialah menjadi pemenang pertempuran sengit di alam ide yang saya miliki. Aneh memang, tapi memang demikian adanya. 

Begini, sebelum berbicara dan membicarakan sebuah hal yang terlalu jauh, ada baiknya saya menceritakan bagaimana seorang saya dalam menjalani kehidupan. Ketika ditodong permintaan sekaligus pertanyaan tersebut, saya lebih suka membahas nilai-nilai yang saya pegang selalu. nilai yang berjumlah tiga terssebut, di antaranya: Beragam, Bekerjasama, dan Bermanfaat.

Beragam, sebetulnya saya lebih menyukai terma "berbeda" tapi koonotasinya selalu negatif dan kurang enak diterima pembaca. Untuk itu, saya menggunakan terma "beragam" untuk menggambarkan bahwa apa yang ada di dunia ini sangat beragam. Beragam negaranya, lingkungannya sampai pilihan makannya. Tapi, apakah karena beragam mesti sikut-sikutan? 

Ya, tentu tidak. Beragam berarti banyak pilihan. Banyak pilihan berarti penyesuaian. Bisa menyesuaikan berarti hidup yang menyenangkan. Karena, tentu, tidak tertekan.

Bekerjasama, saya seorang yang menyadari lalu meyakini, bahwa dewasa ini sudah tidak dibutuhkan lagi semangat kompetitif. Justru, dewasa ini butuh semangat kooperatif yang lebih menggelora dibanding kompetitif. Apa dasarnya? Ya, permasalahan sosial di negeri ini saja dirasakan kelima agama. Itu artinya, penyelasaian masalah sosial di negeri ini tidak dirasakan oleh satu agama saja, tetapi lima sekaligus. Bukankah "ringan sama dipikul, berat sama dijinjing"?

Terakhir, bermanfaat. Nilai terakhir yang menjadi pelengkap kedua nilai sebelumnya. Tanpa bermanfaat rasanya hanya sia-sia perlakuan, perbuatan, perkataan, bahkan pikiran yang ditorehkan. Hanya sepoi angin yang berlalu, yang ada atau tidak, tidak menjadi hal yang penting. Akan tetapi, melalui nilai bermanfaat, angin yang berhembus memberi petunjuk hujan akan datang. Kalu hujan datang, cuaca akan sejuk. Kopi akan cocok, serta rerumputan akan bersuka cita.

Jadi, mari kita bertukar pikiran dan terbuai akan pengetahuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun