Mohon tunggu...
Muhammad DhiyaUlhaq
Muhammad DhiyaUlhaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Jakarta

العم

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dari Jakarta ke Singapura: Pelajaran Politik dari Dua Negara yang Berbeda

29 November 2024   14:49 Diperbarui: 30 November 2024   14:16 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Abstrak

Artikel ini membahas perbandingan sistem politik antara Indonesia dan Singapura dengan menggunakan pendekatan Most Similar Systems (MSS) dan Most Different Systems (MDS). Meskipun kedua negara memiliki kesamaan dalam bentuk pemerintahan republik dan terletak di Asia Tenggara, mereka menunjukkan perbedaan signifikan dalam struktur politik dan budaya. Melalui MSS, artikel ini mengidentifikasi bagaimana perbedaan dalam sistem pemerintahan dan budaya politik menghasilkan dinamika politik yang berbeda. Sementara itu, MDS menunjukkan bahwa meskipun terdapat perbedaan besar dalam ekonomi dan sosialisasi politik, kedua negara berhasil mencapai stabilitas politik. Temuan ini menyoroti pentingnya konteks budaya, sosial, dan ekonomi dalam memahami kompleksitas sistem politik di berbagai negara. Dengan demikian, studi ini memberikan wawasan yang berharga bagi pengembangan teori perbandingan politik dan pemahaman tentang dinamika pemerintahan di Asia Tenggara.

Kata Kunci: Perbandingan sistem politik, Stabilitas politik, Budaya dan konteks sosial

Abstrac

This article discusses the comparison of political systems between Indonesia and Singapore using the Most Similar Systems (MSS) and Most Different Systems approaches. (MDS). Although both countries share similarities in the form of a republican government and are located in Southeast Asia, they exhibit significant differences in political structure and culture. Through MSS, this article identifies how differences in governance systems and political culture result in distinct political dynamics. Meanwhile, MDS shows that despite substantial differences in economy and political socialization, both countries have managed to achieve political stability. These findings highlight the importance of cultural, social, and economic contexts in understanding the complexities of political systems in various countries. Thus, this study provides valuable insights for the development of comparative political theory and understanding the dynamics of governance in Southeast Asia.

Keyword: Comparative political systems, Political stability, Culture and social context

 

Pendahuluan

Perbandingan politik adalah jendela untuk memahami bagaimana sistem pemerintahan di berbagai negara berfungsi. Dalam konteks Asia Tenggara, dua negara yang sering menjadi sorotan adalah Indonesia dan Singapura. Meskipun keduanya terletak di kawasan yang sama dan memiliki sejarah yang saling terkait, perjalanan politik mereka sangat berbeda.

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki lebih dari 17.000 pulau dan populasi yang sangat beragam. Dengan lebih dari 300 kelompok etnis dan berbagai bahasa serta budaya, tantangan dalam pengelolaan pemerintahan di Indonesia cukup kompleks. Sejak reformasi pada akhir 1990-an, Indonesia telah bertransisi menuju demokrasi multipartai. Namun, perjalanan ini tidak selalu mulus; masalah korupsi, ketidakstabilan politik, dan konflik sosial sering kali mengganggu proses demokrasi.

Di sisi lain, Singapura adalah negara kota kecil yang dikenal dengan tata kelola pemerintahannya yang efisien. Dengan populasi yang lebih homogen secara etnis, Singapura mampu menciptakan stabilitas politik yang relatif tinggi. Sistem pemerintahan Singapura cenderung lebih terpusat dengan dominasi satu partai besar, yaitu Partai Aksi Rakyat (PAP), yang telah memerintah sejak kemerdekaan negara tersebut. Meskipun demikian, kritik terhadap kebebasan sipil dan hak asasi manusia tetap menjadi isu penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun