Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pekerja Lepas: Antara Kebebasan dan Ketidakpastian

13 Mei 2025   09:38 Diperbarui: 13 Mei 2025   09:36 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pekerja lepas (sumber gambar: gramedia.com/)

Dulu, pekerjaan tetap di kantor dengan gaji bulanan dianggap sebagai standar kesuksesan. Jam kerja yang teratur, tunjangan hari tua, dan jenjang karier yang jelas menjadi impian banyak orang. 

Stabilitas finansial dan status sosial melekat erat pada pekerjaan formal. Namun, seiring waktu dan perkembangan teknologi, definisi kesuksesan dan cara orang bekerja mulai bergeser.

Kini, semakin banyak orang memilih untuk keluar dari sistem kerja konvensional. Mereka tak lagi ingin terikat jam kerja delapan sampai lima atau duduk di balik meja setiap hari. 

Muncul gelombang baru, para pekerja lepas, yang menawarkan keahlian mereka secara mandiri, memilih proyek sesuai minat, dan menjalankan pekerjaan dari mana saja.

Fenomena ini bukan sekadar tren, tapi refleksi dari kebutuhan generasi sekarang akan fleksibilitas dan kendali atas waktu serta hidup mereka. 

Namun, di balik fleksibilitas itu, ada ketidakpastian yang sering terabaikan. Pekerja lepas hidup di antara kebebasan dan kekhawatiran bebas memilih, tapi juga rentan tanpa perlindungan.

Kebebasan yang Memikat

Pekerja lepas sering dipandang sebagai simbol kebebasan kerja masa kini. Mereka bebas memilih proyek, menentukan tarif, mengatur jam kerja sendiri, dan tidak terikat lokasi tertentu. 

Bekerja bisa dilakukan dari rumah, kafe, atau bahkan saat bepergian selama ada koneksi internet. Bagi banyak orang, gaya kerja seperti ini memberi ruang untuk menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional.

Fleksibilitas itu terasa menyegarkan, terutama bagi generasi muda yang mencari makna lebih dari sekadar rutinitas kantor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun