Di masa lalu, memiliki satu pekerjaan tetap sudah dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meraih stabilitas. Pekerjaan 9–5 dengan gaji bulanan, tunjangan, dan jenjang karier yang jelas menjadi standar ideal banyak orang.Â
Namun, realitas hari ini sangat berbeda terutama bagi generasi muda yang tumbuh di tengah ekonomi yang fluktuatif, harga kebutuhan yang terus naik, serta persaingan kerja yang semakin ketat.
Kini, banyak anak muda yang merasa satu pekerjaan saja tidak cukup. Mereka bekerja di kantor di siang hari, lalu menjadi penjual daring, desainer lepas, atau pengemudi ojek online di malam hari.Â
Bekerja ganda menjadi jalan yang dipilih untuk menutup kebutuhan, mengejar impian, atau sekadar bertahan. Fenomena ini bukan sekadar soal ambisi, tapi refleksi dari tekanan hidup yang makin kompleks.
Beban Hidup yang Meningkat
Biaya hidup yang terus naik, dari kebutuhan dasar hingga biaya perumahan, pendidikan, dan kesehatan, telah menjadikan satu pekerjaan tidak lagi cukup untuk mencapainya.Â
Gaji dari pekerjaan utama sering kali terasa terbatas, terlebih ketika harus menanggung berbagai pengeluaran yang semakin membebani dompet.Â
Di banyak kota besar, harga sewa rumah, bahan makanan, dan transportasi terus melambung, sementara kenaikan gaji tidak selalu sebanding dengan inflasi.
Hal ini membuat banyak anak muda merasa terjebak dalam dilema: apakah mereka harus menyesuaikan gaya hidup dengan penghasilan yang ada, atau justru mencari cara untuk meningkatkan pendapatan melalui pekerjaan sampingan?Â
Pencarian Makna dan Kreativitas