Di tengah era digital yang terus berkembang pesat, dunia kerja mengalami perubahan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya.Â
Perubahan ini tidak hanya menyentuh cara orang bekerja, tetapi juga memengaruhi ekspektasi, nilai, dan gaya hidup para pekerja.Â
Generasi Z, sebagai kelompok yang lahir dan tumbuh di tengah arus teknologi, menjadi pionir dalam mendorong pergeseran ini.Â
Mereka tidak lagi terpaku pada konsep kerja tradisional yang mengharuskan kehadiran fisik di kantor.Â
Sebaliknya, mereka membawa visi baru tentang dunia kerja yang lebih fleksibel, dinamis, dan berbasis hasil.
Fleksibilitas Adalah Kebutuhan, Bukan Pilihan
Berbeda dengan generasi sebelumnya yang cenderung menghargai stabilitas dan struktur kerja formal, Generasi Z justru mencari fleksibilitas dan makna dalam pekerjaan mereka.Â
Mereka tidak sekadar bekerja untuk bertahan hidup, tetapi juga untuk berkembang, mengeksplorasi potensi diri, dan menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.Â
Bekerja dari jam 9 hingga 5 di ruangan tertutup bukan lagi menjadi standar ideal. Sebaliknya, Generasi Z lebih memilih fleksibilitas waktu dan tempat yang memungkinkan mereka mengatur ritme kerja sesuai dengan gaya hidup dan kebutuhan pribadi.Â
Mereka ingin bisa bekerja saat merasa paling produktif entah itu pagi hari di rumah, siang di kafe, atau malam di ruang kerja pribadi yang nyaman.Â