Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Work-Life Balance: Mungkinkah di Era Digital?

21 April 2025   17:20 Diperbarui: 21 April 2025   17:11 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi work-Life Balance (sumber gambar: alodokter.com)

Di era digital seperti sekarang, batas antara kehidupan pribadi dan pekerjaan semakin kabur. Notifikasi dari atasan bisa muncul bahkan di akhir pekan, membuat kita merasa seolah-olah selalu "siaga" untuk bekerja. 

Smartphone yang seharusnya menjadi alat komunikasi pribadi kini menjadi perpanjangan meja kerja, lengkap dengan email, chat grup kantor, dan aplikasi task management. 

Tak jarang, waktu makan malam bersama keluarga terganggu oleh panggilan rapat mendadak, dan liburan pun terasa seperti shift kerja jarak jauh.

Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah kita benar-benar memiliki kontrol atas waktu kita, atau justru dikendalikan oleh teknologi yang tak mengenal jam kerja? 

Dunia yang Tak Pernah Tidur

Dengan hadirnya email, chat kantor, dan aplikasi kolaborasi seperti Zoom atau Slack, kita jadi bisa bekerja dari mana saja bahkan dari tempat tidur. 

Kemudahan ini memang memberikan fleksibilitas yang belum pernah ada sebelumnya, tapi di sisi lain, ia menciptakan jebakan tak terlihat: pekerjaan yang seolah tak pernah selesai.

Alih-alih pulang kerja dan benar-benar “selesai”, kini banyak dari kita yang membawa pulang pekerjaan dalam bentuk digital. 

Ponsel yang terus berbunyi, laptop yang tetap menyala meski malam hari, dan perasaan bersalah saat tidak membalas pesan kerja, menjadi tanda bahwa batas waktu kerja telah terkikis.

Fleksibilitas tanpa batas ini sering kali membuat kita kewalahan. Tanpa disadari, kita kehilangan momen penting bersama keluarga, merasa lelah secara mental, dan mengalami kejenuhan yang tak kunjung reda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun