Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tutup Setelah 33 Tahun, Tupperware Tinggalkan Warisan Di Dapur Indonesia

19 April 2025   13:26 Diperbarui: 19 April 2025   13:21 2711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wadah Tupperware, wadah plastik. (SHUTTERSTOCK/TAMER ADIL SOLIMAN via kompas.com)

Setelah 33 tahun hadir di tengah keluarga Indonesia, Tupperware resmi menghentikan aktivitas bisnisnya di tanah air per 31 Januari 2025. 

Kabar ini tak hanya mengejutkan para pelanggan setianya, tapi juga memantik gelombang nostalgia dari berbagai generasi yang pernah tumbuh bersama produk-produk plastik legendaris ini. 

Di dapur-dapur Indonesia, Tupperware bukan sekadar wadah makanan, melainkan simbol kehangatan keluarga, kepraktisan hidup sehari-hari, hingga lambang prestise rumah tangga pada masanya.

Langkah penutupan ini dilakukan sebagai bagian dari strategi global perusahaan untuk merampingkan operasional dan fokus pada pasar-pasar utama yang masih menjanjikan. 

Lebih dari Sekadar Wadah Makanan

Tupperware bukan hanya soal tempat penyimpanan makanan. Di banyak rumah tangga Indonesia, Tupperware telah menjadi simbol kepraktisan, kualitas, bahkan status sosial. 

Keberadaannya di dapur sering kali menandakan “kelas” tertentu barang mahal, awet, dan tidak semua orang memilikinya dalam jumlah banyak. 

Bagi sebagian ibu rumah tangga, memiliki koleksi Tupperware lengkap merupakan kebanggaan tersendiri, bahkan jadi bahan cerita saat arisan atau kumpul keluarga.

Lebih dari itu, Tupperware menjadi bagian dari gaya hidup. Produk-produknya yang tahan lama, desain ergonomis, dan warna-warna khas membuatnya berbeda dari wadah makanan biasa. 

Anak-anak sekolah membawa bekal dalam kotak Tupperware, para pekerja kantoran menyimpan camilan di dalam toplesnya, dan para ibu menyimpan bumbu dapur dengan rapih dalam susunan kontainer yang senada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun