Setelah 33 tahun hadir di tengah keluarga Indonesia, Tupperware resmi menghentikan aktivitas bisnisnya di tanah air per 31 Januari 2025.
Kabar ini tak hanya mengejutkan para pelanggan setianya, tapi juga memantik gelombang nostalgia dari berbagai generasi yang pernah tumbuh bersama produk-produk plastik legendaris ini.
Di dapur-dapur Indonesia, Tupperware bukan sekadar wadah makanan, melainkan simbol kehangatan keluarga, kepraktisan hidup sehari-hari, hingga lambang prestise rumah tangga pada masanya.
Langkah penutupan ini dilakukan sebagai bagian dari strategi global perusahaan untuk merampingkan operasional dan fokus pada pasar-pasar utama yang masih menjanjikan.
Lebih dari Sekadar Wadah Makanan
Tupperware bukan hanya soal tempat penyimpanan makanan. Di banyak rumah tangga Indonesia, Tupperware telah menjadi simbol kepraktisan, kualitas, bahkan status sosial.
Keberadaannya di dapur sering kali menandakan “kelas” tertentu barang mahal, awet, dan tidak semua orang memilikinya dalam jumlah banyak.
Bagi sebagian ibu rumah tangga, memiliki koleksi Tupperware lengkap merupakan kebanggaan tersendiri, bahkan jadi bahan cerita saat arisan atau kumpul keluarga.
Lebih dari itu, Tupperware menjadi bagian dari gaya hidup. Produk-produknya yang tahan lama, desain ergonomis, dan warna-warna khas membuatnya berbeda dari wadah makanan biasa.
Anak-anak sekolah membawa bekal dalam kotak Tupperware, para pekerja kantoran menyimpan camilan di dalam toplesnya, dan para ibu menyimpan bumbu dapur dengan rapih dalam susunan kontainer yang senada.