Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Fenomena Pengangguran Gen Z: Adaptif Teknologi Tapi Sulit Dapat Kerja?

18 April 2025   11:47 Diperbarui: 18 April 2025   11:41 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pelamar kerja (sumber gambar: KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah)

Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, dikenal sebagai generasi digital native tumbuh dan berkembang seiring dengan pesatnya teknologi. 

Sejak kecil mereka sudah akrab dengan internet, smartphone, media sosial, dan berbagai platform digital lainnya. Tidak mengherankan jika kemampuan mereka dalam beradaptasi dengan teknologi dianggap sebagai keunggulan utama dibanding generasi sebelumnya.

Mereka terbiasa belajar secara mandiri melalui YouTube, kursus daring, dan berbagai forum online. Banyak di antara mereka yang sudah menguasai keterampilan seperti desain grafis, pemrograman, hingga pemasaran digital bahkan sebelum lulus sekolah. 

Dunia maya telah menjadi ladang eksplorasi, tempat mereka membangun jejaring, mengekspresikan diri, sekaligus mencari peluang.

Namun, realita tidak selalu seindah harapan. Meskipun secara teknis mereka sangat kompeten, kenyataannya banyak Gen Z yang masih kesulitan mendapatkan pekerjaan tetap. 

Angka Pengangguran yang Mengkhawatirkan

Beberapa survei dan data dari berbagai negara menunjukkan tren meningkatnya pengangguran di kalangan Gen Z. 

Di Indonesia misalnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun-tahun terakhir menunjukkan bahwa kelompok usia muda, khususnya 15-24 tahun, memiliki tingkat pengangguran terbuka tertinggi dibanding kelompok usia lainnya. 

Fenomena serupa juga terjadi di banyak negara, baik maju maupun berkembang. Meskipun memiliki akses pendidikan yang lebih baik dan kemampuan teknologi yang tinggi, banyak dari mereka yang tidak berhasil memasuki pasar kerja formal.

Salah satu faktor yang memengaruhi adalah ketidaksesuaian antara latar belakang pendidikan dengan kebutuhan industri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun