Di tengah gelombang PHK, ketatnya persaingan kerja, dan naik-turunnya kondisi ekonomi global, banyak orang terpaksa menerima pekerjaan apa pun yang tersedia.Â
Tak sedikit yang meninggalkan idealisme demi bertahan hidup, menerima pekerjaan di luar bidang keahlian atau minat hanya demi bisa tetap mendapatkan penghasilan.Â
Fenomena ini menjadi sangat umum, terutama di kalangan fresh graduate dan korban PHK yang harus segera menyesuaikan diri dengan realitas baru.
Namun, di balik tekanan ekonomi dan kebutuhan sehari-hari, muncul pertanyaan besar: apakah masih mungkin mencari pekerjaan yang benar-benar sesuai dengan minat pribadi? Atau haruskah kita mengorbankan passion demi keamanan finansial?
Realita Pasar Kerja Saat Ini
Tahun 2025 mencatat rekor jumlah pencari kerja baru di Indonesia. Gelombang PHK yang melanda berbagai sektor industri terutama manufaktur, tekstil, dan startup digital membuat puluhan ribu pekerja kehilangan mata pencaharian dalam waktu singkat.Â
Berdasarkan data Apindo, lebih dari 40.000 pekerja terkena PHK hanya dalam dua bulan pertama tahun ini, dengan daerah terdampak terbesar berada di Jakarta dan Jawa Barat.
Di sisi lain, setiap tahunnya ratusan ribu lulusan baru dari perguruan tinggi dan sekolah kejuruan juga memasuki pasar kerja, bersaing memperebutkan posisi yang semakin terbatas. Sementara itu, pertumbuhan lapangan kerja tidak sebanding dengan lonjakan jumlah pelamar.
Situasi ini menciptakan pasar kerja yang sangat kompetitif dan penuh tekanan, di mana perusahaan lebih memilih kandidat yang sudah berpengalaman, multitalenta, dan siap bekerja di bawah tekanan.Â
Akibatnya, pencari kerja yang baru memulai atau yang ingin beralih karier ke bidang minat sering kali tersingkir bahkan sebelum tahap wawancara.