Puasa bagi anak-anak bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga proses belajar yang membutuhkan dukungan penuh dari orang tua.Â
Mereka tidak hanya berlatih mengendalikan diri, tetapi juga memahami makna kesabaran, disiplin, dan kepedulian terhadap sesama. Namun, menjalani puasa bukan hal yang mudah, terutama bagi anak-anak yang masih aktif bermain dan beraktivitas seperti biasa.
Perubahan rutinitas, seperti bangun lebih pagi untuk sahur, menahan godaan makanan favorit, serta menyesuaikan waktu istirahat, bisa menjadi tantangan tersendiri. Tanpa pola yang tepat, anak bisa cepat merasa lemas, rewel, atau bahkan kehilangan semangat untuk berpuasa.Â
Oleh karena itu, orang tua perlu memastikan keseimbangan antara sahur yang bernutrisi, istirahat yang cukup, dan aktivitas yang sesuai agar anak tetap sehat dan berenergi sepanjang Ramadan.
Lalu, bagaimana cara terbaik untuk menjaga keseimbangan energi anak saat berpuasa?Â
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan Ayah dan Bunda.
1. Pastikan Sahur yang Bergizi dan Mengenyangkan
Sahur adalah kunci utama agar anak bisa tetap bertenaga sepanjang hari. Oleh karena itu, pastikan menu sahur mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oatmeal, atau roti gandum yang dapat memberikan energi bertahan lebih lama.Â
Tambahkan juga protein dari telur, ayam, atau ikan untuk membantu menjaga kekuatan otot, serta lemak sehat dari alpukat atau kacang-kacangan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Jangan lupakan sayur dan buah yang kaya serat serta vitamin agar pencernaan anak tetap lancar dan mereka tidak mudah merasa lemas.
Selain pemilihan makanan, pastikan anak cukup minum air putih saat sahur untuk mencegah dehidrasi selama berpuasa. Hindari minuman berkafein atau bersoda yang justru dapat membuat tubuh lebih cepat kehilangan cairan.Â