Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menikmati Setiap Gigitan: Perjalanan Mindful Eating di Bulan Ramadan

10 Maret 2025   05:00 Diperbarui: 10 Maret 2025   04:49 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menerapkan mindful eating selama puasa bulan ramadhan agar tubuh tetap sehat. (Sumber gambar: Teami Blends-Pinterest via harian.disway.id)

Bulan Ramadan sering kali menjadi momen di mana kita terlalu fokus pada makanan merencanakan menu berbuka yang berlimpah, mencoba berbagai takjil, dan sering kali makan berlebihan setelah seharian menahan lapar. Seakan-akan, waktu berbuka adalah ajang "balas dendam" setelah menahan diri dari pagi hingga petang. 

Padahal, esensi puasa bukanlah sekadar menahan rasa lapar dan haus, tetapi juga melatih kesabaran, pengendalian diri, serta meningkatkan kesadaran terhadap tubuh dan kebiasaan makan kita.

Ironisnya, banyak dari kita justru merasa lebih lemas dan tidak bertenaga setelah berbuka. Perut terasa begah, kantuk menyerang, dan rasa tidak nyaman muncul karena kita terlalu banyak makan dalam waktu singkat. 

Hal ini terjadi karena kita sering makan dengan tergesa-gesa dan tanpa menyadari apa yang benar-benar dibutuhkan tubuh. Di sinilah konsep mindful eating menjadi relevan. 

Mindful eating adalah seni makan dengan penuh kesadaran memperhatikan rasa, tekstur, aroma, serta bagaimana makanan memengaruhi tubuh kita. 

Dengan menerapkan mindful eating, kita bisa menikmati makanan dengan lebih baik, menghindari makan berlebihan, dan merasakan manfaat puasa secara lebih optimal.

Lalu, bagaimana cara menerapkan mindful eating saat sahur dan berbuka? Bagaimana perubahan kecil dalam cara makan bisa membuat Ramadan lebih bermakna? 

Sahur: Menghargai Nutrisi, Bukan Sekadar Mengisi Perut

Sahur sering kali menjadi momen di mana kita makan dengan mata setengah terpejam, sekadar memenuhi kewajiban sebelum azan Subuh berkumandang. 

Dengan waktu yang terbatas dan rasa kantuk yang masih menghantui, kita cenderung makan terburu-buru, tanpa benar-benar menikmati atau memperhatikan apa yang kita konsumsi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun