Selama bertahun-tahun, kita sering mendengar anjuran bahwa tidur selama 8 jam sehari adalah standar yang ideal untuk kesehatan tubuh. Anggapan ini telah menjadi pedoman umum yang dipercaya banyak orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.Â
Namun, seiring berkembangnya penelitian tentang pola tidur dan kesehatan, muncul pertanyaan: apakah tidur 8 jam benar-benar merupakan patokan universal yang berlaku untuk semua orang?
Beberapa studi menunjukkan bahwa kebutuhan tidur bisa bervariasi tergantung pada usia, gaya hidup, tingkat aktivitas, dan faktor genetik masing-masing individu. Selain itu, kualitas tidur juga berperan besar dalam menentukan apakah seseorang merasa segar dan bugar setelah tidur, terlepas dari durasinya.Â
Lantas, apakah tidur kurang dari 8 jam tetap bisa mencukupi kebutuhan tubuh? Ataukah ada cara lain untuk mengoptimalkan waktu tidur agar lebih efektif?
Mengapa Tidur Sangat Penting?
Tidur memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental. Saat tidur, tubuh menjalani berbagai proses pemulihan yang mendukung fungsi organ dan sistem tubuh secara keseluruhan.Â
Salah satu manfaat utama tidur adalah membantu memperbaiki sel dan jaringan tubuh yang rusak akibat aktivitas sehari-hari. Hormon pertumbuhan juga dilepaskan saat tidur, yang berperan dalam regenerasi sel dan menjaga kesehatan otot serta tulang.
Selain itu, tidur berperan dalam mengatur keseimbangan hormon, termasuk hormon yang mengendalikan nafsu makan. Kurang tidur dapat meningkatkan produksi hormon ghrelin (pemicu rasa lapar) dan menurunkan hormon leptin (penekan nafsu makan), yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan risiko obesitas.
Dalam hal kesehatan mental, tidur berperan dalam mengoptimalkan fungsi otak, termasuk konsolidasi memori dan peningkatan daya konsentrasi. Kurang tidur dapat menyebabkan gangguan kognitif, penurunan produktivitas, serta meningkatkan risiko stres dan gangguan kecemasan.Â
Apakah 8 Jam Tidur Masih Relevan?