Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Mengandalkan Hoki atau Berusaha Menjemput Rezeki?

21 Februari 2025   18:00 Diperbarui: 21 Februari 2025   16:25 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wanita memegang uang. Sumber gambar: Freepik/vermenko.denis)

Dalam kehidupan, kita sering mendengar istilah "hoki" dan "rezeki."Banyak orang percaya bahwa keberuntungan (hoki) adalah faktor utama dalam meraih kesuksesan. 

Mereka yang beruntung sering kali dianggap memiliki jalan yang lebih mudah dibandingkan dengan mereka yang harus bekerja keras untuk mencapai tujuannya. Namun, di sisi lain, ada juga pandangan bahwa kesuksesan lebih banyak ditentukan oleh usaha, kerja keras, dan doa, bukan sekadar keberuntungan semata.

Fenomena ini sering terlihat dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari bisnis, karier, hingga kehidupan pribadi. Ada orang yang tampaknya selalu berada di waktu dan tempat yang tepat sehingga mendapatkan peluang besar, sementara ada pula yang harus berjuang mati-matian untuk mencapai hal yang sama. 

Lantas, apakah kesuksesan benar-benar ditentukan oleh hoki? Ataukah rezeki adalah sesuatu yang harus dijemput dengan usaha dan ketekunan? 

Hoki: Keberuntungan yang Tak Terduga

Hoki sering dikaitkan dengan sesuatu yang datang tiba-tiba tanpa perencanaan atau usaha yang berarti. Misalnya, seseorang yang memenangkan undian berhadiah, mendapatkan kesempatan emas secara kebetulan, atau berhasil dalam bisnis tanpa pengalaman yang memadai. 

Dalam banyak budaya, hoki dianggap sebagai faktor penting dalam menentukan nasib seseorang. Beberapa orang bahkan berusaha "menarik" keberuntungan dengan berbagai cara, seperti mengikuti kepercayaan tertentu, menggunakan jimat, atau menerapkan feng shui dalam kehidupan mereka.

Namun, sifat hoki yang tidak bisa diprediksi membuatnya menjadi sesuatu yang tidak dapat diandalkan sepenuhnya. Keberuntungan mungkin bisa datang sekali atau dua kali, tetapi tanpa usaha yang konsisten, hasil yang diperoleh dari hoki biasanya tidak bertahan lama. 

Contohnya, seseorang yang menang lotre mungkin menjadi kaya mendadak, tetapi jika tidak pandai mengelola keuangan, kekayaannya bisa lenyap dalam waktu singkat. Karena itu, mengandalkan hoki saja sering kali berisiko. 

Sebaliknya, ada konsep lain yang lebih pasti dan bisa diusahakan, yaitu rezeki. Tidak seperti hoki yang datang secara tiba-tiba, rezeki diyakini sebagai sesuatu yang bisa dijemput dengan kerja keras, ketekunan, dan doa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun