21 tahun sudah berlalu sejak lahirnya Partai Amanat Nasional (PAN) yang didirikan pada 23 Agustus 1998. PAN merupakan partai yang lahir di era reformasi.
Sebagai sebuah partai yang berusia 21 tahun PAN melewati banyak proses yang membuat partai ini semakin dewasa dan arif dalam menghadapi permasalahan dan dinamika yang ada.
PAN selama ini dipimpin oleh tokoh - tokoh hebat, besar sekaliber seperti Bapak Reformasi Amien Rais, mantan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa hingga Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Namun demikian tantangan dan cobaan bagi partai berlambang matahari tersebut sesungguhnya  terjadi di era kepemimpinan Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN.
Bagaimana tidak, di era kepemimpinanya, Zulhas harus menghadapi persepsi buruk dari publik akibat manuver yang dilakukan oleh Dewan Kehormatan PAN Amien Rais.
Padahal Zulkifli Hasan sendiri sudah mempunyai tugas berat untuk membawa PAN kembali berjaya di penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2018 dan pemilu 2019.
Manuver - manuver yang dilakukan oleh Amien sangat merugikan bagi PAN. Salah satu contohnya Amien pernah menganalogikan bahwa pilpres 2019 Â sebagai pertarungan Baratayuda dan Armageddon serta Partai Setan dan Partai Allah
Pernyataan Amien kala itu dinilai oleh banyak pihak berhasil membuat bangsa terpecah menjadi dua. Amien yang dahulunya sempat menjadi tokoh idola saat Reformasi berubah dan lebih dikenal sebagai provokator.
Tidak hanya itu posisi Amien yang juga mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah dalam PAN acap membuat seolah - olah situasi internal partai terbelah.
lima orang pendiri PAN bahkan pernah secara terbuka meminta Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais untuk mundur dari kepengurusan partai dan politik praktis.
Lima pendiri PAN saat itu ialah Goenawan Muhammad, Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Toeti Heraty, dan Zumrotin. Mereka menuding sejumlah pernyataan Amien tidak menumbuhkan kerukunan antar umat beragama dan berbangsa.