Mohon tunggu...
Muhammad Azis
Muhammad Azis Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Terapi Kombinasi Menulis dan Warna untuk Rasa Cemas

21 Juli 2018   11:46 Diperbarui: 21 Juli 2018   11:55 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menulis dan warna ternyata bisa menjadi sebuah terapi. Namun sebelum membahas mengenai Inovasi keperawatan terapi kombinasi menulis dan warna ini baiknya mengenal dulu sosok perawat. Perawat sederhananya adalah seseorang yang mempunyai tugas merawat orang yang sakit. Perawat dalam merawat tidak saja melakukan pendekatan fisik melainkan juga pendekatan Psikologis atau kejiwaan, Spiritual, dan Sosial. Hal tersebutlah yang membuat profesi keperawatan begitu istimewa bagi penulis, disamping tugasnya yang mulia dalam membantu kesembuhan pasien.

Inovasi keperawatan ini hadir untuk memperhatikan pasien dari segi kejiwaannya. Terapi kombinasi menulis dan warna ini berguna dalam mengurangi atau mengatasi kecemasan pasien.

Kecemasan merupakan salah satu emosi yang umum di alami setiap manusia tak terkecuali oleh pasien. Banyak faktor yang dapat menyebabkannya, misalnya rasa cemas yang timbul karena penyakit yang dideritanya, tindakan medis yang akan dilakukan dan lamanya di rawat.

Kecemasan yang di alami pasien ini di rasa perlu untuk dikelola dengan baik sehingga kecemasan tersebut dapat teratasi atau tingkat kecemasannya dapat menurun, karena hal tersebut akan  menimbulkan rasa ketidaknyamanan pada pasien. 

Disinilah peranan perawat di perlukan untuk menurunkan atau mengatasinya. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan inovasi yang berbentuk panduan terapi kombinasi menulis dan warna. Inovasi ini merupakan sebuah terobosan berbentuk panduan bagi perawat dalam mengelola kecemasan pasien dengan menggunakan media menulis dan warna.

Inovasi berbentuk panduan ini akan memandu perawat dalam mengarahkan pasien melaksanakan terapinya. Pasien akan diarahkan oleh perawat untuk menulis dalam sebuah kertas atau buku tulis dengan kertas berwarna hijau dan biru. Pasien diminta menulis dalam beberapa sesi. Pasien berada di lingkungan atau ruangan yang nyaman merupakan keadaan yang diperlukan pada terapi ini. 

Hal lain yang tidak kalah pentingnya perawat juga perlu mengukur tingkat kecemasan sebelum dan sesudah tindakan terapi dengan menggunakan alat ukur sesuai ketentuan Rumah sakit masing-masing agar diketahui tingkat kecemasan pasien berada pada tingkat kecemasan ringan, sedang atau berat. Adapun rekomendasi tingkat kecemasan yang dapat di berikan inovasi ini adalah kecemasan ringan dan sedang.

Terapi menulis yang dimaksud disini adalah Terapi menulis eskpresif. Terapi ini merupakan suatu kegiatan mengungkapkan ide, perasaan, ataupun pengalaman dalam bentuk tulisan. Dimana dengan terapi ini pasien dapat merefleksikan pikiran dan perasaan terdalamnya terhadap peristiwa yang tidak menyenangkan atau menimbulkan trauma. Refleksi ini memfasilitasi pasien untuk merubah kognitifnya, mengendalikan emosinya menjadi lebih baik, menjadi sarana penyaluran emosi terpendam, memperoleh energi baru, mengarahkan perhatian, meredakan tekanan emosional, serta memberi kesempatan untuk fokus pada tujuan dan perilakunya.

Terapi menulis ekspressif ini memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengeluarkan emosinya dengan lebih leluasa dan kegiatan menulis bisa menjadi pengalih perhatian dari rasa sakit, Proses penyaluran emosi dan pengalih perhatian inilah yang menjadi dasar terapi ini dalam menyeimbangkan kondisi Kejiwaan seseorang termasuk menurunkan kecemasan.

Terapi menulis ekpresif bertujuan untuk menata kembali pikiran, menghilangkan keyakinan irasional yang dapat menyebabkan ketegangan dan kecemasan bagi diri seseorang yang mempengaruhi emosi serta perilakunya.

Penulisan pada terapi ini terdapat enam sesi yaitu sesi pertama Pasien menuliskan mengenai pengalaman emosional, pengalaman traumatis, dan emosi yang dianggap mengganggu. Sesi ke dua Pasien menuliskan mengenai dampak yang dirasakan dari pengalaman traumatis atau pengalaman penuh emosi. Sesi ke tiga Pasien menuliskan pengaruh yang dirasakan dalam kehidupan mereka terkait pengalaman emosional maupun pengalaman traumatis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun