Mohon tunggu...
Muhammad Aulia Rizky
Muhammad Aulia Rizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Undergraduate student of Nutritional Science at University of Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspada, Obesitas Mengancam Kita Selama Pandemi!

12 Oktober 2021   16:26 Diperbarui: 12 Oktober 2021   16:40 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Selama hampir 2 tahun terakhir, pandemi Covid-19 belum kunjung usai dan masih menjadi perhatian bagi banyak pihak. Padahal sebenarnya masih terdapat sejumlah masalah kesehatan yang tak boleh diabaikan meski dalam kondisi pandemi seperti ini, salah satunya adalah obesitas. 

Obesitas atau kelebihan berat badan dapat diartikan sebagai penumpukan lemak berlebihan yang dapat memengaruhi kesehatan (WHO, 2020). Penumpukan lemak berlebih ini dapat dihitung menggunakan Indeks Massa Tubuh (body mass index/BMI) untuk menghitung rasio berat badan terhadap tinggi badan seseorang yang menginterpretasikan klasifikasi status gizi seseorang (Thamaria, et., 2017). Orang dewasa dengan BMI sekitar 25-30 termasuk dalam kategori gemuk, dan jika melebihi 30, maka termasuk dalam kategori obesitas (WHO, 2020).

Ketidakseimbangan antara kalori yang dikonsumsi dengan kalori yang dikeluarkan oleh tubuh merupakan penyebab utama dari obesitas. Hal ini turut dipicu oleh konsumsi makanan yang mengandung lemak, garam, dan gula, sekaligus aktivitas fisik yang kurang (CISDI, 2021). Padahal dampak yang diberikan obesitas ini cukup serius, seperti halnya hipertensi, diabetes melitus tipe 2, stroke, hingga serangan jantung (CDC, 2020). Besarnya dampak yang diberikan ini, sayangnya tidak membuat masyarakat semakin peduli akan kondisi tubuh mereka, hal ini terlihat dari prevalensi obesitas yang terus meningkat setiap tahunnya. Data dari Riset Kesehatan Dasar 2018 menyebutkan bahwa telah terjadi kenaikan dari 15,4% (2013) menjadi 21,8% (2018). 

Dr. Dhian Dipo, MA selaku Direktur Gizi Masyarakat Ditjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa kondisi pandemi ini turut membuat tingkat obesitas meningkat tajam. Akibat adanya pembatasan sosial untuk keluar rumah, hal ini secara tidak langsung menyebabkan meningkatnya kebiasaan masyarakat untuk mengonsumsi makanan ringan selama di rumah (Marpaung, 2021). Selain itu, terdapat 3 faktor utama bahwa pandemi Covid-19 ini dapat meningkatkan jumlah obesitas. Faktor pertama adalah adanya krisis ekonomi, selama masa krisis ini masyarakat yang paling miskin akan menderita karena hanya mampu membeli makanan yang murah, mudah didapat, berkalori tinggi, dan tanpa memerhatikan pola makan yang seimbang (CISDI, 2021). Faktor yang kedua adalah pembatasan sosial yang telah menyebabkan memburuknya kesehatan mental masyarakat. Beberapa faktornya seperti stres yang tinggi akibat perubahan gaya hidup, kemudian juga dari faktor psikologis menyebabkan depresi, gangguan kecemasan dan gangguan makan, seperti makan berlebihan tanpa memerhatikan asupan dan jumlah kalori yang dicerna, sehingga kondisi ini dapat menyebabkan penambahan berat badan (CISDI, 2021). Kemudian untuk faktor ketiga, yaitu sulitnya menerapkan gaya hidup yang aktif, hal ini disebabkan karena penutupan fasilitas olahraga umum dan gymnasium yang menyulitkan masyarakat untuk menerapkan gaya hidup yang aktif selama pandemi Covid-19 (CISDI, 2021).

Di sisi lain, faktor-faktor tersebut juga turut berkontribusi dalam terbentuknya lingkaran setan antara obesitas dan Covid-19, yaitu selain dampak Covid-19 menjadi salah satu faktor terjadinya peningkatan obesitas, namun obesitas ini juga menjadi salah satu faktor yang dapat memperburuk kondisi pasien Covid-19. Beberapa penelitian menunjukkan bukti bahwa obesitas dapat merugikan pasien Covid-19 dengan potensi perkembangan penyakit yang lebih banyak, hasil yang lebih buruk, termasuk kegagalan organ pernapasan, dan tingkat kematian yang lebih tinggi (Sanchis-Gomar et al., 2020). Pasien dengan infeksi Covid-19 dengan BMI yang lebih besar dari 35 kg/m² memiliki risiko lebih dari 7 kali lipat lebih besar untuk ventilasi mekanis invasif (alat bantu pernapasan yang melibatkan pipa trakea pada saluran napas) dibandingkan pasien dengan BMI kurang dari 25 kg/m². Berdasarkan hal tersebut, penting memiliki upaya untuk menurunkan tingkat obesitas dengan menurunkan berat badan dan menjaga berat badan ideal khususnya di masa pandemi Covid-19 ini. 

Berbagai upaya telah dilakukan dalam usaha menurunkan tingkat obesitas khususnya di Indonesia, baik dari pemerintah maupun perorangan. Pemerintah melalui program Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas (GENTAS) yang bertujuan untuk mengendalikan angka obesitas dengan bekerja sama lintas program, lintas sektor, organisasi profesi, LSM, dan dunia usaha. Selain itu, dilansir dari CNN Indonesia, masyarakat juga dapat melakukan pencegahan obesitas bahkan hanya dari rumah saja. Misalnya, mengatur pola makan supaya asupan nutrisi bisa tercukupi. Pola makan yang teratur ini dapat membantu metabolisme tubuh bekerja lebih baik, sehingga berat badan dapat terkontrol. Kemudian penting untuk meningkatkan aktivitas meski hanya di dalam rumah. Aktivitas yang dilakukan tidak harus yang berat, aktivitas ringan seperti membersihkan rumah saja sudah cukup untuk membantu membakar lemak dalam tubuh sehingga lemak tersebut tidak akan menumpuk dan berujung pada obesitas. Hal ini dikarenakan beraktivitas fisik secara teratur adalah hal yang terpenting dilakukan selama pandemi Covid-19 ini. 

Dari berbagai perspektif yang disampaikan dapat disimpulkan bahwa penting untuk tidak mengabaikan masalah kesehatan lainnya khususnya obesitas pada situasi pandemi ini. Terlebih kondisi pandemi turut membuat tingkat obesitas meningkat tajam akibat pembatasan sosial yang berdampak pada perubahan gaya hidup dan pola makan seseorang. Padahal dampak dari obesitas sendiri sama parahnya bagi kesehatan. Berbagai upaya sudah dilakukan oleh pemerintah guna menurunkan angka obesitas, namun masih perlu adanya kesadaran dari dalam diri masyarakat untuk menjaga gaya hidup dan pola makan guna mencegah sekaligus menangani dari kejadian obesitas. 

Disusun oleh:

Muhammad Aulia Rizky & Ratu Intan Puspita

Fakultas Kesehatan Masyarakat UI

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun