Mohon tunggu...
Muhammad Athallah Syauqani
Muhammad Athallah Syauqani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Athallah

nama saya athallah, lahir di Jakarta tahun 2002

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Membantu Memenuhi Kebutuhan Pangan di Tengah Pandemi Covid-19

21 Juni 2021   23:14 Diperbarui: 21 Juni 2021   23:20 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pendahuluan

Covid-19 yang merupakan singkatan dari Coronavirus Disease 2019 merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan manusia. Covid-19 ini pertama kali diumumkan oleh WHO atau World Health Organization pada bulan Desember tahun 2019. Hampir seluruh negara di dunia telah terjangkit virus corona ini sehingga virus ini ditetapkan sebagai pandemi global. Wilayah Republik Indonesia juga tidak luput dari virus corona ini dengan kasus pertama yang ditemukan pada awal Maret tahun 2020. Dampak dari virus ini tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat Indonesia namun juga berdampak pada sektor lainnya seperti ekonomi, pertanian, dan yang lain.

Sektor Pertanian di Tengah Pandemi

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang terkena dampak Covid-19. Sektor ini merupakan ujung tombak yang harus diprioritaskan dalam menghadapi penyebaran Covid-19 karena berkaitan dengan pangan yang memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Meskipun terdapat kemerosotan ekonomi dalam berbagai sektor usaha, sektor pertanian menjadi sektor yang dapat bertahan sampai terakhir, sehingga memberikan bukti bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang paling aman dalam masa pandemi Covid-19 ini (Khairad, 2020).

Sektor pertanian merupakan sektor yang paling penting dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Pentingnya sektor pertanian dikarenakan sektor ini berkaitan erat dengan ketahanan pangan masyarakat. Salah satu bahan pangan yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari adalah sayuran. Sayuran merupakan bahan pangan yang mengandung berbagai macam nutrisi dan penting untuk dikonsumsi sehari-hari. Oleh karena itu, sayuran yang merupakan salah satu bidang di sektor pertanian sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Di saat pandemi seperti ini, banyak masyarakat yang mengalami penurunan daya beli pangan akibat adanya pemutusan hubungan kerja. Adanya pemutusan hubungan kerja ini menimbulkan efek domino, yaitu ketika pengangguran meningkat maka pendapatan menurun dan berimbas pada penurunan daya beli masyarakat khususnya pada bidang pertanian dan pangan (Sulastri et al., 2021). Dengan kondisi seperti inilah, diperlukan alternatif yang bisa dilakukan untuk menghasilkan pangan bagi keluarga sendiri maupun bagi masyarakat yang sedang mengalami kesulitan agar dapat memenuhi kebutuhan pangannya sehari-hari (Fauzan & Putri, 2020). Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut, maka perlu dibuat suatu inovasi agar masyarakat dapat melakukan kegiatan yang menghasilkan kebutuhan pangannya sehari-hari. Salah satu cara yang terbilang tidak terlalu sulit untuk menyediakan pangan  bagi keluarga yaitu budidaya hidroponik.

Pengertian Hidroponik

Hidroponik sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu "hydro" yang berarti air dan "ponos" yang memiliki arti daya atau tenaga untuk kerja. Dari arti kata-kata tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa menanam secara hidroponik berarti menanam dengan cara menggunakan media air atau tenaga yang bekerja diperoleh dari air (Siskayanti et al., 2021).

Pengertian lain dari hidroponik adalah teknologi bercocok tanam dengan menggunakan air, nutrisi dan oksigen tanpa menggunakan tanah sebagai media untuk tanaman tumbuh. Bagi masyarakat yang tanah wilayahnya kurang subur, dapat melakukan pertanian menggunakan cara hidroponik ini. Ada 6 jenis sistem penanaman hidroponik, yaitu sistem sumbu atau wick system, sistem kultur air, sistem pasang surut, sistem irigasi tetes, sistem NFT dan sistem aquaponic (Sari & Stanislaus, n.d.). Pertanian hidroponik juga dapat diartikan sebagai pertanian modern yang dikembangkan dengan mengganti media tanam yang awalnya tanah kemudian menjadi air (Taufik, 2020). Nutrisi yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman hidroponik juga dalam bentuk cair sehingga mudah diserap oleh tanaman.

Dari pengertian-pengertian yang sudah dijelaskan tadi, terdapat salah satu sistem hidroponik yang mudah untuk diterapkan oleh masyarakat. Sistem hidroponik yang mudah diterapkan yaitu hidroponik sistem sumbu atau wick system. Sistem sumbu ini memanfaatkan prinsip kapilaritas larutan nutrisi yang diserap langsung oleh tanaman melalui sumbu. Salah satu bahan yang memiliki daya serap air terbaik dan dapat digunakan sebagai sumbu pada sistem ini adalah bahan kain flannel (Kurnia, 2019).

Hidroponik Bagi Masyarakat 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun