Mohon tunggu...
muhammad athallah raihan
muhammad athallah raihan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Saya Pria

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Budaya Jepang pada Moral Pemuda Indonesia

23 Juni 2022   22:53 Diperbarui: 23 Juni 2022   22:55 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap negara sudah jelas memiliki keunikan yang ada di budaya mereka masing-masing, tidak terkecuali Jepang. Budaya atau “culture” dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin “colere” yang dapat diartikan “mengolah“ atau “mengerjakan” yang berkaitan dengan alam(cultivation). Di bahasa Indonesia sendiri, kata budaya (nominalisasi: kebudayaan) berasal dari bahasa Sanskerta “buddhayah” yaitu bentuk jamak dari kata buddhi (budi atau akal). Budaya Jepang sendiri memiliki keunikan dan hal tersebut sangat menarik orang-orang yang ada di dunia, tidak terkecuali negara kita tercinta yaitu Indonesia sendiri. Budaya Jepang sendiri sudah ada semenjak para pahlawan kita memperjuangkan kemerdekaan mereka ketika melawan Jepang. Meski Jepang menjajah Indonesia di kala itu dan sangat kejam akan tetapi mereka meninggalkan peninggalan seperti sistem pendidikan yang sampai sekarang digunakan oleh Indonesia hingga saat ini yaitu sistem sekolah dasar selama 6 tahun atau yang kita kenal sebagai SD. Tetapi, untuk di zaman sekarang yang dimana penjajahan harus dihapuskan dari dunia, Jepang menyebarkan pengaruh budayannya adalah dengan menggunakan bahasa mereka sendiri yang membuat mereka unik dan itu membuat dari negara-negara lain berbeda karena mereka selalu memperkenalkan budaya mereka dengan bahasa seluruh dunia yaitu bahasa Inggris akan tetapi Jepang tetap bersiteguh 5 untuk menggunakan bahasanya sendiri sehingga hal tersebut menarik perhatian orang-orang yang ada di Indonesia, tidak terkecuali Indonesia. Bisa dilihat dari anime yang dimana animasinya sendiri menggunakan bahasa Jepang untuk penayangannya dan penayangannya sendiri sekarang sudah tersebar di berbagai platform berbayar yang membuat anime semakin dikenal oleh khalayak luas, apalagi sekarang ada official chanel youtube yang memang menayangkan anime tiap hari yang bisa kita tonton dan mereka mendapat keuntungannya dari adsense Youtube dan nama chanel tersebut adalah Muse. Mereka menayangkan anime dengan dubbing Jepang yang terdapat teks terjemahan bahasa Indonesia agar orang-orang Indonesia yang menonton mengerti apa yang mereka bicarakan. Anime sendiri sebelum era digital di Indonesia sudah ada, pada tahun 1970-an akhir dan anime pertama tersebut berjudul Wanpaku Omukashi Kumu Kumu. Tidak sampai berhenti disitu saja perkembangan anime di Indonesia, pada era 1980-an sendiri banyak anime yang mulai bermunculan, seperti Voltus V,Red Shadow dan, masih banyak lagi, namun pembajakkan banyak terjadi pada tahun tersebut sehingga distributor anime yang berada di Indonesia mengalami kebangkrutan dan ternyata anime berhasil kembali bangkit lagi di Indonesia pada awal era 1990-an dengan adanya stasiun televisi baru yaitu RCTI yang menyiarkan Doraemon dan pada tahun 1995 munculnya anime

Dragon Ball yang membuat anime terus dilihat oleh anak-anak hingga dewasa sampai memasuki era 2010-an yang dimana anime mulai menghilang dari perkancahan layar televisi di Indonesia yang dikarenakan selalu mendapat teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Seperti Crayon Shinchan dan anime lainnya. KPI melakukan hal tersebut dikarenakan Hasil kajian Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia pada tahun 2012 tercatat rata-rata usia anak sekolah dasar untuk melihat tontonan televisi antara 30 sampai 35 jam tiap minggunya dan hal tersebut tidak disadari kebanyakan orang tua sehingga orang tua tidak tahu apa yang ditonton oleh anaknya sendiri ketika tidak dalam pengawasan, padahal menurut Rita Princi, Psikolog anak dan anggota ACCM, anak-anak yang terutama masih di bawah usia 10 tahun sangat rentan terhadap tontonan yang mereka lihat dan cerita mereka dengar. Oleh karena itu, peran orang tua disini sangatlah penting ketika dalam menemani sang anak. Agar sang anak sendiri tahu mana tontonan anime yang harus mereka lihat dan orang tua bisa memberikan penjelasan dari cerita anime tersebut dikarenakan anime sendiri selalu menyampaikan moral yang terkandung dalam ceritanya yang tergantung dari tontonan dan genre yang ditonton. Dengan seperti itu juga, sang anak tumbuh yang memiliki moral yang baik di kehidupannya. Untuk makanan Jepang sendiri di Indonesia adalah salah satu jenis makanan yang banyak disukai dan dinikmati oleh beragam khayalak. Bisa dilihat dari banyaknya restoran Jepang diisi oleh penuhnya antrian manusia untuk mencicipi masakan khas dari negara sakura tersebut. 7 Bisa dilihat dari banyak jenisnya makanan tersebut seperti sushi,ramen,dorayaki yang kita kenal makanan ini dari anime Doraemon,udon,yakitori, dan masih banyak lagi makanan Jepang yang bisa dieksplor di Indonesia. Makanan Jepang ini sendirinya memiliki dua versi yang amat berbeda. Bisa saja makanan tersebut sangat simpel, namun di saat bersamaan makanan ini bisa jadi makanan yang susah untuk dimasak. Seperti yang dikatakan Shizuo Tsuji, makanan Jepang sendiri “a simple art” yang memiliki arti makanan dari negara sakura tersebut adalah seni tapi sederhana dan hal tersebut adalah yang bisa kita lihat ketika makanan itu sudah dapat disantap oleh perut kita yang lapar ini namun dalam pembuatannya sendiri makanan Jepang butuh ketaletenan dan keuletan agar makanan tersebut memiliki cita rasa yang sempurna. Untuk gizi sendiri dalam makanan Jepang adalah makanan yang memiliki nutrisi yang lengkap dikarenakan satu set makanan Jepang sendiri terdiri dari nasi,sup,lauk utama, dan dua lauk pendamping untuk disantap. Selain itu juga, untuk makanan tradisionalnya Jepang sendiri menjadi makanan yang sehat karena makanan seperti nasi tidak digoreng dan makanan mentah yang segar dapat disantap langsung seperti sashimi. Makanan Jepang memanglah memiliki rasa yang enak dan keunikan tersendiri bagi penikmatnya namun tidak afdhol jika tidak mengetahui sejarah masuknya makanan Jepang ini ke Indonesia. Masih abu-abu memang siapa yang membawa makanan-makanan khas Jepang ini ke Indonesia namun restoran Kikugawa adalah restoran Jepang yang hadir di Indonesia. 

Pendirinya sendiri adalah Kikuchi Surutake, beliau menyajikan makanan yang benar-benar khas dari negara sakura tersebut.Pada tahun 1985, munculnya Hoka Hoka Bento yang mempopulerkan makanan Jepang dengan konsep restoran cepat saji yang sangat berbeda dengan restoran Kikugawa yang menyajikan makanan tradisional Jepang dan dari situ pertumbuhan restoran Jepang di Indonesia mulai banyak dan susah untuk dihitung jumlahnya. Makanan Jepang sendiripun pada awalnya terkenal dengan makanan identik yang mahal namun beriringnya zaman makanan Jepang bisa dimodifikasi sendiri dengan cita rasa Indonesia tanpa perlu mengimpor dari Jepang sendiri namun terkadang di zaman sekarang orang-orang memiliki gengsi yang tinggi yang hanya ingin mengkonsumsi makanan Jepang yang lumayan mengocek kantong dan hal tersebut membuat remaja-remaja di Indonesia berperilaku hedon dan konsumerisme yang dikarenakan pergaulan mereka sendiri. Oleh karena itu, sejak dini sebagai orang tua, anak-anak harus diajarkan hidup sederhana dan membeli suatu barang yang sesuai kebutuhan agar hedonisme ketika tumbuh dewasa nanti tidak menjadi kebiasaan. 

Dari makanan sekarang kita membahas segi musik. Untuk Jepang sendiri memiliki genre musiknya sendiri seperti J-Pop,J-Rock,dan lain sebagainya. Namun, yang membuat musik Jepang dapat dikenali oleh dunia juga dikarenakan peran dari idol yang telah dikembangkan dengan mengusung tema sekumpulan remaja wanita yang dikelompokkan mulai dari usia 13 sampai 25 tahun yang bernyanyi diiringi oleh tarian dan penampilan yang didadani dengan tema yang menarik dan berbeda tiap melakukan panggungnya. Konsep idol di Jepang sendiri awal mula munculnya adalah pada tahun 1970-an masyarakat Jepang sendiri memandang idol sebagai sosok sempurna wanita Jepang (yamato nadeshiko「大 和なでしこ」). Namun, pada akhir tahun 1990-an dan mulai memasuk awal tahun 2000 idol berkembang menjadi yang memiliki bakat atau sainou「才能」 dan rasa percaya diri atau jishin「自身」. Karena berkembang dengan hal tersebut idol di negara sakura ini tidak hanya menjadi panutan bagi kaum pria namun kaum wanitapun juga mengidolakan sehingga idol sendiri semakin diterima di kalangan masyarakat Jepang. Pada tahun 2005 produser yang membuat lirik Yasushi Akimoto membentuk grup idol yang dinamai dengan AKB48, anggota mereka sendiri terdiri dari para gadis yang berusia 14-20 tahun ke atas. Untuk bergabung dengan AKB48 mereka harus mengikuti audisi yang yang diadakan secara terjadwal di Jepang. Idol ini sendiri mengusung tema “Idols That You Can Meet” atau idola yang dapat kita temui dan dengan mengusung tema tersebut membuat AKB48 idol yang unik yang berbeda dengan negara tetangganya sendiri, yaitu Korea Selatan. AKB48 sendiri memiliki event yang penting ketika akan melakukan konsernya yaitu dengan adannya handshake event yang dimana kita bisa melakukan foto,meminta tanda tangan, dan berbincang sang idol yang ingin kita interaksi. Hal tersebutlah yang AKB48 mendunia, tidak terkecuali Indonesia. Pada tahun 2011, Yasushi Akimoto membuat sister idolnya pertama di Indonesia yang terletak di Jakarta dan dikenal dengan nama JKT48. Hadirnya JKT48 di Indonesia membuat J-Pop semakin digemari di Indonesia dan tidak hanya itu saja, orang-orang yang ada di Indonesia akhirnya bisa merasakan apa yang fans Jepang rasakan ketika melihat dan berinteraksi dengan JKT48. Merchandise yang dibuat oleh JKT48 sendiri pun selalu terjual habis akan tetapi sampai tergila-gilanya dengan JKT48 banyak fansnya yang menghabiskan uangnya untuk melakukan Handshake event dan membeli merchandise yang sehingga membuat fans-fans ini memiliki sifat konsumerisme. Konsumerisme sendiri sangatlah tidak baik dikarenakan kita membeli hal-hal yang tidak dibutuhkan dan berlebihan dan agar sifat ini tidak terjadi bisa diajarkan dari sejak dini ketika orang tua mengajarkan bahwa untuk membeli sesuatu tidak perlu berlebihan.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun