Mohon tunggu...
Muhammad Asfani
Muhammad Asfani Mohon Tunggu... Guru - Guru bahasa Indonesia di SMAN 37 Jakarta

Saya menyukai kegiatan menulis dan mengabadikan kegiatan dalam bentuk dokumentasi foto atau video.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ): Pementasan Drama di Tengah Pandemi Virus Corona

30 September 2022   11:00 Diperbarui: 30 September 2022   11:16 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Humas SMAN 37 Jakarta

Pandemi virus korona membuat pendidik harus melaksanakan kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Tantangan terbesar PJJ adalah pembelajaran tetap harus mengedepankan unsur kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Kegiatan PJJ di SMA Negeri 37 Jakarta menggunakan jadwal khusus, yakni pendidik melakukan KBM secara daring seminggu sekali. Jadwal disusun dengan intensitas pertemuan sangat terbatas sehingga dibutuhkan kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien. Penggunaan teknologi dalam bentuk aplikasi pembelajaran merupakan sebuah keniscayaan dan solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut. 

Mengajarkan materi kesastraan merupakan sebuah tantangan bagi Pendidik Bahasa Indonesia. Selain harus memiliki kemampuan mendalam tentang materi kesastraan, pendidik juga harus mahir dalam apresiasi sastra. Di lain pihak, minat siswa terhadap pembelajaran sangat rendah. Terbukti tiap kali pendidik melakukan evaluasi pembelajaran Bahasa Indonesia, hasil yang berhubungan dengan materi kesastraan sering kali kurang memuaskan. Oleh karena itu, mengajarkan materi kesastraan membutuhkan keterampilan tersendiri. 

Membelajarkan materi pementasan drama di tengah pandemi virus korona, sungguh memiliki kompleksitas yang tinggi. Dibutuhkan media yang mampu mengakomodasi kebutuhan untuk dapat mengganti kegiatan bersemuka dengan peserta didik. Selain itu, pementasan drama tidak bisa lepas dari sebuah pentas untuk mengekspresikan diri peserta didik dalam bermain peran. 

Menyikapi permasalahan tersebut, penulis menggunakan moda daring penuh dengan beberapa aplikasi pembelajaran daring dan media sosial. Aplikasi pembelajaran daring yang penulis gunakan dalam pembelajaran yakni Google Slide. Penulis menggunakan aplikasi ini dengan argumentasi bahwa aplikasi ini gratis dengan fitur sederhana, tawaran tema yang menarik, dan bisa dibagi melalui tautan. Peserta didik tidak perlu mengunduh fail yang besar karena cukup menekan tautan langsung bisa menikmati materi yang disajikan. Selain itu, penulis juga menggunakan media sosial Instagram dan Whatsapp untuk mengomunikasikan prosedur pembelajaran dan penugasan. 

Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran daring, penulis membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan mempertimbangkan materi, media, dan karakteristik penilaian. Setelah selesai membuat rancangan lalu dikomunikasikan dengan teman sejawat untuk mendapatkan masukan. Kemudian melakukan simulasi skenario pembelajaran dengan menggunakan aplikasi yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi kesalahan saat kegiatan pembelajaran terjadwal dilaksanakan. 

Prapelaksanaan, penulis mengomunikasikan rencana kegiatan pembelajaran melalui grup Whatsapp koordinator mata pelajaran masing-masing kelas. Setelah itu, koordinator menyampaikan informasi tersebut ke grup kelas masing-masing. Hal ini untuk memberikan gambaran awal tentang materi, media, dan moda yang akan digunakan dalam pembelajaran. Penulis mengawali pembelajaran dengan melakukan siaran langsung melalui Instagram. Selain untuk memberikan motivasi dan menyampaikan prosedur pembelajaran. Kegiatan ini, juga bermanfaat mengetahui kesiapan siswa dalam pembelajaran. Dalam siaran tersebut, penulis juga berkesempatan memberikan tautan untuk melaksanakan pembelajaran berikutnya melalui Google Slide. Setelah berliterasi dengan menyelami materi, peserta didik memilih satu jenis karya yang bisa dipentaskan, yakni pantomim, monolog, atau dramatisasi puisi. Kemudian mereka mengambil video dengan latar di rumah masing-masing, melakukan proses editing, dan mengunggahnya di media sosial Instagram. Mengunggah karya di Instagram merupakan sarana pengganti kegiatan pementasan yang selama ini tidak bisa mereka ekspresikan karena harus belajar di rumah. Instagram dipilih karena media sosial paling popular yang dimiliki peserta didik SMAN 37 Jakarta. 

Hal yang menarik dan inovatif dalam pembelajaran pementasan drama adalah pembelajaran lebih atraktif karena peserta didik tidak hanya membaca materi, tetapi juga mengekspresikan dalam bentuk permainan peran lalu mengunggahnya di media sosial. Ada kebanggaan ketika karya mereka mendapatkan apresiasi dari banyak pihak. Selain itu, mereka juga lebih terampil dalam melakukan editing video karena menjadi salah satu kriteria penilaian. Hal ini menjadi bekal berharga bagi mereka saat berada di tengah masyarakat. Kegiatan PJJ materi pementasan drama dikatakan berhasil tidak hanya karena peserta didik dapat mengikuti pembelajaran secara penuh dan mampu menyelami materi. Namun, lebih kepada mereka mampu meningkatkan kualitas karakter dan merasakan kenyamanan dalam belajar. Dua hal tersebut yang sering menjadi tantangan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Solusi yang penulis lakukan adalah dengan memberikan motivasi belajar diawal pembelajaran dan melibatkan peran aktif orang tua untuk mengawal putra-putrinya dalam pelaksanaan PJJ melalui pengingatan jadwal dan pemenuhan kuota internet. 

Hal-hal yang perlu diperbaiki untuk pembelajaran selanjutnya adalah memberikan banyak alternatif moda dan aplikasi kegiatan pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengurangi tingkat kejenuhan siswa selama kegiatan PJJ di rumah. Selain itu, lebih mengoptimalkan peran dan dukungan orang tua juga sangat memengaruhi tingkat kesuksesan pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh. 

Testimoni Siswa 

Kegiatan pementasan drama dengan menggunakan banyak media dapat meningkatkan rasa percaya diri dan membuat saya memiliki waktu yang lebih banyak untuk menyempurnakan penampilan. Namun, kegiatan ini kurang efektif karena kegiatan pementasan ini lebih bagus jika ditampilkan secara langsung karena ekspresi dan dialog akan lebih jelas dan siswa akan lebih totalitas dalam menampilkan drama tersebut. Saya harap pementasan ini dapat ditampilkan secara langsung dan para siswa lebih siap dan percaya diri agar penampilan bisa lebih maksimal. Annisya Putri Salsabila, 11 MIPA 2 

Selama masa pandemi seperti ini menggunakan berbagai media merupakan salah satu cara pembelajaran yang dapat digunakan. Kegiatan ini dapat menambah kreativitas dan berekspresi para siswa. Meskipun begitu, menurut saya masih ada kelemahan yaitu siswa hanya bisa melihat informasi hanya di media daring, jika siswa tidak paham akan sesuatu maka akan menyimpulkan sendiri tanpa bertanya ke guru terlebih dahulu. Saya berharap ada kegiatan pementasan drama secara langsung agar bisa mengekspresikan siswa secara langsung dan menemukan potensi dari siswa. Egan Alif Zanetti, 11 MIPA 3 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun