Mohon tunggu...
muhammad arsyadanil haq
muhammad arsyadanil haq Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

Mahasiswa UIN Sunan Ampel Suraabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akhlak sebagai Cermin Agama di Era Internet of Things

23 November 2021   12:40 Diperbarui: 23 November 2021   12:58 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Di  era  milenial  saat  ini  atau  yang  biasa  disebut  dengan  revolusi  industri  4.0,  banyak  sekali  ditemukan  kemajuan  teknologi.  Revolusi  industri  ini  berimbas  pada  semua  aspek  kehidupan seperti, pertanian, perekonomian, sosial, budaya, bahkan pula agama. Mungkin masih  dapat ditolerir bahwasannya revolusi ini dapat mempengaruhi aspek kehidupan seperti pertanian dan  perekonomian.  Namun,  bagaimana  dengan  agama?  

Bagaimanakah  agama  memainkan  perannya dalam kondisi seperti ini mengingat agama sebagai pondasi dalam kehidupan? akankah  agama  tersingkir  ataukah  malah  maju  berkembang? 

 Bagaimana  nasib  para  generasi  penerus bangsa  dengan  adanya  kondisi  seperti  itu  mengingat  saat  ini  sudah  banyak  terjadi  kasus diskriminasi akhlak yang didukung oleh majunya teknologi seperti smartphone dan game online yang  nantinya  malah  menjerumuskan  pada  radikalisme  dan  kebencian?  Lalu  bagaimana  kita sebagai umat beragama menyikapi hal tersebut seiring dengan munculnya era Internet of Things (IoT) yang mana juga merupakan imbas dari revolusi industri 4.0? 

  Sebelumnya  Internet  of  things  sendiri  adalah  sebuah  koneksi  yang  menghubungkan semua  benda  dengan manusia  ataupun  benda  dengan  benda  yang  lain melalui  teknologi  yang disebut  dengan  internet.

 Dengan  IoT  ini, manusia  dapat  dengan mudah mengendalikan  benda disekitarnya  bahkan  yang  jauh  sekalipun  dapat  dikendalikan  olehnya. Contoh  saja  seperti AC (air conditioner) yang dapat diatur secara otomatis kapan dapat menyala dan mati hanya dengan bantuan ponsel pintar  (smartphone) milik kita. Kita dapat mengaturnya dari  jarak  jauh maupun dekat. 

Ketika kita hendak keluar  rumah kita dapat mengaturnya kapan dapat mati dan menyala kembali  sebelum  kita  kembali  ke  rumah  sehingga  ruangan  menjadi  dingin  sebelum  kita menggunakannya. Itulah contoh sederhana dari penerapan IoT dikehidupan sehari hari. 

  Permasalahan  yang  saat  ini  sangat  marak  terjadi  ialah  banyak  generasi  muda  yang kecanduan  bermain  gadget  atau  game  online.  Apalagi  sekarang  dengan  majunya  teknologi informasi, mereka cenderung hanya sibuk dengan  scrolling gawai mereka sendiri  tanpa adanya interaksi  dengan  lingkungannya.  

Generasi  muda  dapat  dibilang  sebagai  manusia  yang  masih pada tahap mencari jati diri mereka sehingga tidak jarang mereka tersulut emosi dengan apa yang mereka  temukan  dalam  dunia maya,  apalagi  saat  ini  informasi  bisa  dengan  cepat  didapatkan melalui dunia maya. Hal tersebut dapat membuat manusia yang berinteraksi melalui media sosial selalu  mengandalkan  aspek  yang  sifatnya  emosional  sehingga  terjadi  adanya  fenomena post truth. 

Post  truth  adalah  kondisi  ketika  situasi  objektif  atau  dapat  dikatakan  lingkungan  sekitar  kurang  berpengauh  dibandingkan  dengan  hal-hal  yang  dapat  mempengaruhi  emosi  dan kepercayaan  sendiri  dalam  membentuk  opini  publik.  

Hal  ini  dapat  menyuburkan  penyebaran Hoax  dan  juga  ujaran  kebencian  beraatasnamakan  agama  yang  nantinya  dapat  menimbulkan konflik. Lalu dimanakah sesungguhnya agama itu yang berfungsi sebagai landasan berperilaku?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun