Mohon tunggu...
Muhammad ArmizulC
Muhammad ArmizulC Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa pendidikan Sejarah FKIP UNRI

Berbuat baiklah kamu,tanpa memandang orang itu baik atau buruknya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Komplek Pemakaman Marhum Pekan

27 September 2021   23:29 Diperbarui: 27 September 2021   23:45 1402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makam Marhum Pekan adalah komplek pemakaman keluarga Kerajaan Siak dulunya, yang merupakan tempat dimakamnya para tokoh pendiri kota Pekanbaru sekarang ini, komplek pemakaman Sultan ini jauh dari Istana Kerajaan Siak waktu itu, yang dimana Istana Kerajaan Siak berada di daerah kampung dalam. 

Makam Marhum Bukit berada di Komplek Pemakaman Marhum Pekan. 

Tepatnya di sebelah Masjid Raya Nur Alam atau biasa disebut Masjid Raya Pekanbaru, masjid tertua di Kota Pekanbaru. Masjid ini dibangun pada masa Raja Alam bertakhta. 

Lokasinya di Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan. Marhum Bukit bernama asli Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah. Beliau adalah Sultan Ke IV dari Kerjaaan Siak Sri Indrapura yang memerintah dari tahun 1766 -1788, dan beliau pula yang mempopulerkan nama Pekanbaru. 

Tak jauh dari Pasar Bawah. Berjarak sekitar dua kilometer dari Jembatan Marhum Bukit.Komplek makam dahulu  dikenal dengan nama Bukit Perkuburan. Luas areanya sekitar 1800 meter persegi,hasil  dari Menilik catatan Tengku Djang Said Muhammad sekitar tahun 1929.

Sebuah gapura bertuliskan Komplek Makam Marhum Pekan menyambut, jika masuk melalui pekarangan masjid. Berjalan kaki menaiki lima anak tangga, sampailah di area pekarangan makam. Satu bangunan berukuran sekitar 12 x 15 meter dikelilingi sekitar 73 makam kerabat kerajaan. 

Bangunan yang diperkirakan telah ada sesudah tahun 1990-an itu sudah lima kali direnovasi. Semua elemennya masih asli sejak awal makam dibuat, hanya ditambah keramik saja. Komplek makam ini jadi salah satu cagar budaya Kota Pekanbaru.

Bangunan ini berisi lima makam di satu ruangan besar, dan satu makam lain di bagian belakang. Secara berurutan, makam Sultan Makam Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah paling depan dari pintu masuk. Kedua, makam Syaid Syarif Usman Shabuddin atau Marhum Barat. 

la dikenal sebagai panglima perang Kerajaan Siak dan menantu Raja Alam. Ketiga, makam Tengku Embong Badari'ah, anak Marhum Bukit dan merupakan istri dari Syaid Usman. 

Keempat, ada makam Sultanah Khodijah, yakni istri Marhum Bukit. Lalu, makam Marhum Bukit. Makam Tengku Pangeran Kesuma Dilaga. Makamnya terpisah dengan lima makam lainnya. la adalah cucu dari Marhum Bukit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun