Mohon tunggu...
Muhammad Armin
Muhammad Armin Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Anggota Komisi Pengawal RPJMD Sulawesi Barat

Without strong visionary leadership, no strategy will be executed effectively.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

PUTIKA (Spiritualitas, Sosiologis, dan Masa Depan Mandar - Catatan Singkat MWCF 2019)

27 Oktober 2019   12:32 Diperbarui: 27 Oktober 2019   12:38 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengulas Mandar yang tidak tak terlepas dari sejarah lampau lalu menimbulkan 'pride effect'/ efek bangga yang tak terkira. Namun adakah ia (sejarah) menjadi mediasi terintegrasi atas kebanggaan masa lalu untuk Masa Depan Mandar?

Jika dahulu pelabuhan di Ambon di musim angin laut tertentu, orang Mandar mendaratkan sejumlah hasil karya terutama Sarung Sutra dari Mandar.
Saya sebelumnya sudah berulang kali membayangkan, seperti kisah di atas tentang sarung, saat ini dan seterusnya dari Mandar berlabuh lewat pelabuhan atau lewat kargo bandar udara didaratkan hasil karya sumber daya Mandar.

Alm. Prof. Baharuddin Lopa pernah membayangkan hal searah bahwa kelak di Mandar (SulBar) berdiri industri seperti pembuatan sepeda dengan sumber daya lokal biji besi akan terwujud.

Mandar kekinian telah menampakkan sebagain hasilnya di masa mediasi/ transisi ke Masa Depan, angka-angka Indikator pembangunan daerah yang kurang menggembirakan, PAD salah satunya. Provinsi Sulbar yg hanya 15%, kabupaten Majene dengan PAD 8,18 %. Angka IPM Sulbar 63,60 di bawah IPM nasional 70,81, angka kemiskinan 11,22 di atas nasional 9.66, beruntung angka pertumbuhan ekonomi Sulbar 7,90 di atas rata-rata nasional 5,17, dan sederet angka-angka pesimis yang tidak selesai dengan pride effect. 

Atas data dan fakta atas peluang dan kelemahan Mandar saat ini, sudah saatnya terbangun dari 'pride effect/ efek bangga'yang berkepanjangan lewat konsep dan model Masa Depan.

Saat ini Mandar dituntut mengikuti perubahan yang begitu cepat, atas kemampuan bahasa asing, statistik, coding/ pemprograman dan seterusnya.

Mandar tidak kekurangan pesan/pappasang leluhur untuk mengejar ketertinggalan.

Selamat dan Sukses MandarWriters and Culture Forum (MWCF) 2019.

*Catatan Singkat Apresiasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun