Mohon tunggu...
Muhammad Arifai
Muhammad Arifai Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Dosen

Humas SMAN 1 Soppeng

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengalaman sebagai Calon Guru Penggerak

18 Oktober 2021   10:29 Diperbarui: 18 Oktober 2021   10:34 1916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi CGP (calon guru penggerak) itu ternyata mampu melahirkan 3 M (menarik, menyenangkan, dan membahagikan). Menarik karena program pelatihannya fleksibel dan dinamis. 

Menyenangkan karena para CGP dapat mengikuti kegiatan pembelajaran setiap saat, setiap waktu, di mana saja, dan kapan saja bisa mengakses materi pembelajaran pada modul-modul yang tersedia di LMS program guru penggerak. 

Mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing, demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman, koneksi antar materi, dan aksi nyata, tersaji dalam alur MERRDEKA. Membahagikan karena ada kegiatan lokakarya mulai dari 0 hingga 9 yang diikuti dengan sersan koboi (serius tapi santai berkolaborasi) dengan para CGP dan guru praktik alias guru pendamping sehingga lokakarya menjadi sangat menarik, menyenangkan, dan membahagiakan.

Hal yang menambah kemenarikan, kesenangan, dan kebahagiaan menjadi CGP yaitu sajian materi yang benar-benar bermanfaat bagi kami para CGP dan rekan guru lainnya, tertata rapi di LMS mulai dari filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, nilai dan peran guru penggerak, visi guru penggerak, budaya positif, pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran sosial dan emosional, coaching, pemimpin dalam pengambilan keputusan, pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, dan pengelolaan program yang berdampak pada murid.

Nah, di antara materi tersebut, ada materi yang sangat menarik dan telah saya implementasikan dalam kegiatan pembelajaran yakni materi memenuhi kebutuhan belajar murid melalui pembelajaran berdiferensiasi (modul 2.1) dan mengelola program yang berdampak pada murid (modul 3.3).

Berbekal materi yang saya peroleh dari modul 2.1 dan 3.3 seperti di atas, saya melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Sersan Tambung (serius tapi santai belajar di taman bunga). =

Kegiatan pembelajaran model Sersan Tambung sungguh menyenangkan. Saya membawa siswa ke taman bunga untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan materi pembelajaran menyeleksi ragam informasi sebagai bahan penulisan teks editorial. =

Siswa tampak gembira dan senang belajar di ruang terbuka, di DPR (di bawah pohon rindang) dan di antara bunga-bunga yang wangi dan warna-warni. Mereka dengan mudah menemukan beragam informasi dan menyeleksinya untuk dijadikan sebagai bahan penulisan teks editorial. Kegiatan pembelajaran berlangsung dengan aktif dan membawa hasil pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai pendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan adalah sebuah pengalaman indah dan menyenangkan.

Saya sangat senang bisa menyajikan materi pembelajaran di taman bunga karena siswa menjadi semangat dan termotivasi belajar.

Selain itu, siswa juga menjadi santai tetapi tetap serius mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain guru yang merasa senang, siswa pun juga senang belajar dengan model sersan tambung ini.

dokpri
dokpri
Adapun pembelajaran yang saya ambil dari refleksi setelah melaksanakan aksi nyata beradasarkan materi modul 2.1 dan 3.3. ini yakni bahwa ternyata lingkungan sekolah dapat dimanfaatkan sebagai pendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan efektif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun