Mohon tunggu...
muhammad arham
muhammad arham Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa baru

oranng dalam tahap belajar dan mencoba beropini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Hermeneutika

7 Juni 2022   17:28 Diperbarui: 7 Juni 2022   17:30 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

HERMENEUTIKA

Sebelum lebih jauh mendalami hermeneutika, Langkah awal yang terpenting itu kita paham dulu apa arti hermeneutika. Hermeneutika itu berasal dari mitos yunani, yang berasal dari  Hermes yang merupakan utusan para dewa dan tugasnya itu membawa pesan dari langit ke bumi dan dari teks yang ia bawa itu bertujuan agar makhluk makhluk yang ada dibumi itu bisa faham dari teks yang ia bawa. Ketika zaman yunani sangat kental kaitannya dengan mitos dan pada zaman yunani memang yang dipercaya oleh mereka itu mitos mitos yang beredar dan bahkan dikembangkan oleh mereka. Mereka mempercayai yang Namanya dewa dan salah satunya itu dewa Hermes. Jadi mereka mempercayai bahwa dewa Hermes ini adalah pembawa pesan dari langit ke bumi bagi makhluk makhluk yang tentunya berada dibumi agar mereka bisa memahami terhadap pesan yang dibawa.

Lalu setelah berkembang muncul yang namanya hermeneutika yang juga dilatar belakngi oleh para filsuf agar kita sebagai manusia bisa faham secara mendalam pada kasus kasus yang sifatnya multipretasi. Hal hal yang sifatnya multipretasi ini memang akan memunculkan berbagai macam argumentasi, memunculkan interpretasi yang berbeda-beda karena setiap manusia memiliki kepala yang berbeda dan didalamnya memiliki pemikiran yang beragam sesuai denga apa yang dipahami dan setujui oleh setiap individu. Dari hal hal mitos misalkan memunculkan berbagai macam interpretasi disetiap daerah yang berbeda sesuai dengan apa yang mereka pahami dan apa yang mereka percaya. Namun pada hal hal mitos ini jika seseorang yang dipandang oleh mereka mengeluarkan interpretasinya maka semua orang ikut percaya terhadap interpretasinya. Kepercayaan itu tidak akan berubah selama belum ada interpretasi baru yang bisa diyakini atau dipercaya oleh mereka dan tentunya terbukti oleh tokoh tersebut dan disaksikan langsung oleh mata kepala mereka masing-masing.

Kata hermeneutika berasal dari bahasa yunani hermeneuein yang berarti menafsirkan, kata bendanya itu hermeneia yang berarti penafsiran atau interpretasi, dan kata hermeneutes yang berarti interpreter atau penafsir (Fakhruddin faiz, 2003)

Dari sini bisa kita ambil benang merahnya bahwa hermeneutika itu adalah proses memahami dari satu teks yang kita temukan. Namun ada juga beberapa pendapat mengenai hermeneutika, diantaranya :

Art of understanding yaitu seni dalam memahami. Pada pengertian ini proses memahami dipandang sebagai sebuah seni karena pemahaman manusia bisa dihasilkan berbeda beda. Dalam memahami suatu hal, manusia dipercaya melibatkan rasa yang mana rasa itu dimiliki oleh manusia secara berbeda beda. Ada yang sangat peka terhadap rasa, ada juga manusia yang biasa biasa saja tergantung dari manusia itu sendiri dari mana ia melatih rasa. Maka tidak heran jika rasa pada diri manusia berbeda .

Selanjutnya filoshofy of understanding atau juga bisa disebut dengan salah satu bidang filsafat dari cara memahami suatu teks. Pada bagian ini dalam konteks memahami itu kita mencari apa saja unsur yang bisa membuat kita faham terhadap suatu konteks baik itu dari teksnya, interpreternya, latar belakang teks tersebut atau juga dari unsur lain yang bisa membuat kita menjadi faham.

Pendapat lain mengatakan understanding of understanding yaitu memahami suatu pemahaman orang. Dari sini kita mencoba memahami apa sebenarnya yang dipahami oleh interpreter dari teks yang ia buat atau ia keluarkan. Cara kita memahami nya itu bisa dengan membaca terhadap teksnya, mempelajari latar belakangnya, memahami historisnya atau juga memencari tahu bagaimana latar belakang atau ada factor apa yang mendukung ketika teks itu dibuat oleh interpreter.

Kita ambil contoh salah satu teks yaitu buku yaitu Muhammad the messenger yang ditulis oleh Abduurahman Asy-syarqawi. Beliau mencoba menceritakan salah satu Nabi yang merupakan Nabi akhir zaman, Nabi yang sedari kecil sudah menjadi anak yatim, Nabi yang sangat istimewa, Nabi yang menjadi pencerah seluruh ummat dan ajarannya masih terasa dan bisa dirasakan hingga sekarang yakni Nabi Muhammad SAW.

Abdurrahman Asy-syarqawi mencoba menjelaskna sejarah dengan konsep yang berbeda. Beliau menjelaskan sejarah dengan wajah yang manarik. Pada umumnya jika membaca sejarah itu selalu dilanda rasa kantuk, namun berbeda dengan buku ini. Disini meskipun berbicara mengenai sejarah, namun beliau membawanya dengan alur seperti novel, sehingga pembaca tidak merasa bosan bahkan merasa penasaran dan ingin mengetahui kejadian apa selanjutnya jika sudah selesai membaca.

Beliau mencoba menjelaskan dari awal mula sebelum kelahiran nabi, yaitu masa masa sosial politik, kelahiran nabi, nabi ketika masih kanak kanak, tanda tanda yang dimiliki oleh nabi ketika kanak kanak, lalun mulai beranjak remaja, dewasa hingga masa keemasan pemerintahan nabi, konflik-konflik yang dihadapi oleh nabi hingga bagaimana mencari jalan keluarnya yang bisa disepakati oleh ummat, dan masih banyak cerita yang membuat pembaca tambah penasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun