Pancasila merupakan salah satu landasan dasar negara Indonesia. Masing-masing individu harus selalu berusaha untuk mengamalkannya, terutama sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Namun sangat disayangkan, sila pertama ini masih belum diamalkan dengan baik. Bahkan dalam organisasi yang membawa label "Islam" sendiri. Saya ingin membagikan pengalaman saya pribadi tentang hal ini.
Saya pernah masuk ke dalam sebuah ruang lingkup organisasi yang membawa nama "Islam". Saat ingin masuk ke dalamnya, para pesertanya dikumpulkan dalam suatu ruangan yang cukup luas dan tertutup.
Diberikanlah sebuah sambutan yang sangat luar biasa. Orang tersebut mengatakan bahwa organisasi ini berpegang teguh kepada Pancasila dan ajaran Islam. Bahkan, ketika mendengar ada peraturan bahwa cewek dan cowok itu tidak boleh berduaan, saya pun langsung merasa bahwa ini organisasi yang hebat.
Singkat cerita, para kader diwajibkan untuk ikut training organisasi tersebut di suatu tempat daerah pegunungan yang masih sangat dingin. Kami tinggal di suatu tempat daerah sana.
Diajarkanlah kami berbagai macam materi, mulai dari Pendidikan Pancasila, arti dari perjuangan, sejarah Indonesia, sampai ke materi-materi yang bernuansa ke-Islaman.
Saya mengikutinya dengan serius dan jujur, saya semakin tertarik dengan organisasi ini.
Suatu saat, tibalah hari pengumuman hasil training, apakah lulus atau gagal. Alhamdulillah! Saya pun lulus dan resmi menjadi bagian dari organisasi "Islam" tersebut.
Setelah masuk ke sana, para anggota baru pun diajak kumpul dan bertemu dengan para senior di suatu kafe. Saya pun ikut ke sana.
Saya kaget bukan kepalang. Organisasi yang membawa nama "Islam" itu tidak benar-benar "Islam".