Mohon tunggu...
Muhammad Ananda
Muhammad Ananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Social Student. State University of Jakarta

Bismillah - Alhamdullilah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandemi Covid-19 sebagai Efektivitas Pendidikan Anak dalam Keluarga

27 Desember 2021   17:26 Diperbarui: 27 Desember 2021   17:29 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

8. Menciptakan suasana rumah yang aman dan nyaman. orang tua perlu menciptakan suasana yang nyaman baik secara fisik maupun psikologis.  

9. Membuat hubungan yang baik antar sesama anggota keluarga.  

10. Selalu mensupport dan memberikan dukungan dalam setiap kegiatan positif yang anak kerjakan.  

11. Tidak mengeksploitasi anak karena dirumah saja dengan menyuruhnya mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tanpa memporsi, sebab anak punya dunianya sendiri.

Ketika orang tua merasa benar dengan cara mendidik anak, akan tetapi cara mendidiknnya tidak dapat diterima oleh anaknya berbanding balik dengan proses mendidik point diatas. Hal ini bisa mengakibatkan anak menjadi berontak dan tidak ingin untuk menuruti orang tuanya, selalu merasa sedih dan murung, memendamkan amarahnya, merasa selalu salah, tidak semangat belajar, tidak percaya diri dan tidak ingin berkomunikasi dengan orang tuanya. Hal ini juga mengakibatkan kesalahpahaman diantara orang tua dan anak sehingga mereka saling membutuhkan orang lain di luar lingkup keluarga untuk mencurahkan isi hati mereka masing-masing serta menjadi wadah mediasi diantara keduanya.

Menurut Giddens dengan konsep dualitas di dalam teori strukturasinya untuk menganalisis pendidikan, adanya hubungan timbal balik yang menunjukkan kajian realsi antara tindakan agen dan struktur bersifat saling memperngaruhi dalam praktik sosial, hal ini secara sederhana dapat digambarkan, tidak ada tindakan tanpa struktur, dan tidak ada struktur tanpa tindakan. Agen dan struktur memiliki relasi yang kuat sebagai pembentuk praktik sosial atau aktivitas tindakan individu dalam keseharian yang berulang dan terpola (Sari, Dian Rinanta & Achmad Siswanto, 2021:98). Agen dalam  pengertian Giddens mengacu pada pelaku  yang memiliki kesadaran, karena si  agen harus memikirkan apa yang dia lakukan pada aktivitas yang dilaksanakan secara sadar itu. Adapun struktur menurut Giddens, merupakan perangkat yang berisikan aturan (role) dan sumber daya (rescourses). Jika dikaitkan dengan pendidikan dalam keluarga, maka agen dalamm hal ini adalah keluarga atau anggota keluarga yang mampu meciptakan aturan-aturan atau batasan dalam keluarga.

Mengokohkan pilar-pilar yang ada dalam bangunan keluarga agar lebih kuat dan memiliki daya tahan untuk menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Allah SWT telah brfirman dalam (QS At-Tahrim : 6) 

" Wahai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari Api Neraka". 

dan Khalifah Ali bin Abi Thalib ra mengatakan bahwa makna 

"peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka", adalah "didiklah mereka dan ajarkan ilmu kepada mereka (addibhum wa 'allimhum)" .

Hal ini diperkuat dalam Surat (An-Nisa ayat 9), "Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka (orang tua) khawatir terhadap mereka (anak-anak). Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun