Mohon tunggu...
Muhammad Ananda
Muhammad Ananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Social Student. State University of Jakarta

Bismillah - Alhamdullilah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandemi Covid-19 sebagai Efektivitas Pendidikan Anak dalam Keluarga

27 Desember 2021   17:26 Diperbarui: 27 Desember 2021   17:29 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hal tersebut menjadi tolak ukur bagi keluarga di dalam memenuhi kebutuhan -kebutuhan keluarga itu sendiri, khususnya kebutuhan dasar.  Tak hanya itu, Pendidikan keluarga dapat menjadi tolak ukur dalam hal kemandirian dan kesejahteraan dalam suatu keluarga (Trisnawati dan Sugito, 2021).

Menurut teori sistem, Boundary atau garis pembatas keluarga memiliki fungsi mengatur peran-peran yang ada di keluarga dan menjadi mekanisme identifikasi mana yang anggota dan bukan anggota keluarga. Apabila terjadi permasalahan di mana salah satu anggota keluarga keluar dari pembatas tersebut hal ini menandakan bahwa garis pembatas tersebut sudah kabur dan sudah tidak kokoh lagi atau bahkan sudah tertutup rapat.

Dengan menerapkanboundary lewat pendidikan dalam keluarga, kita juga bisa mengetahui reaksi dari orang-orang, mungkin ada yang marah, ada yang menggunjing, atau justru menghargai batasan kalian tersebut (Ananda dkk., 2021:23). Dari sana orang tua bisa mengetahui anak dapat menghargai kita, ataupun tidak.  

Sebagai orang tua dan kepala keluarga harus bisa memberikan pendidikan yang baik untuk anak-anak nya  sesuai masa tumbuh kembang anak,  agar anak , secara fisik, kognitif khususnya emosional anak, dan bisa memperkokoh boundary dengan setiap anggota kelurga yang berada di rumah dengan baik. Berikut ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua atau kepala keluarga menurut (Ananda dkk., 2021:28) dalam  proses mendidik anak di saat pandemi covid-19 :  

1. Mengajaknya bermain bersama dan melakukan hobi bersama agar anak tidak mengalami stres saat pembelajaran online dirumah.  

2. Menahan emosi dan sabar ketika anak membuat kesalahan, sampaikan dengan menasehatinya yang baik, menerima kesalahannya, menjadi bijak.  

3. Berkata-kata yang baik dan sopan ketika ingin melarang ataupun memerintah.  

4. Memperhatikan kesehatan anak secara fisik dan mental.  

5. Menjalin Komunikasi yang Intens dengan Anak dan anggota keluara lainnya. Komunikasi yang baik membuat anak akan semakin terbuka kepada orang tua, tanya kabar kepada anak, sudah sarapan belum? Gimana tadi sekolahnya? Ada masalah apa?  

6. Mengontrol Anak Belajar Daring atau Belajar Dari Rumah (BDR), tidak harus selalu mendampingi KBM anak dari awal sampai akhir, orang tua cukup mengontrol dan mengawasi dengan baik bahwa anak mengikuti BDR, sesekali tidak apa-apa.  

7. Membangun suasana belajar yang menyenangkan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun