Mohon tunggu...
Muhammad Ananda
Muhammad Ananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Social Student. State University of Jakarta

Bismillah - Alhamdullilah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandemi Covid-19 sebagai Efektivitas Pendidikan Anak dalam Keluarga

27 Desember 2021   17:26 Diperbarui: 27 Desember 2021   17:29 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengantar  

Keluarga merupakan salah satu unit terkecil dari kelompok sosial lainnya, di mana satu kumpulan manusia yang dihubungkan dan dipertemukan melalui pertalian/hubungan darah, perkawinan maupun melalui adopsi (pengambilan anak angkat). Ada dua tipe keluarga, yaitu nuclear family (keluarga inti) dan extended family (keluarga luas). Di dalam keluarga inti memiliki beberapa anggota yang terdiri dari ayah (suami), ibu (istri), dan anak. Hubungan sosial keluarga mempunyai ikatan perasaan dan batin yang kuat, di mana orang tua berperan mengawasi, memotivasi dan mendidik serta memiliki peran penting dalam perkembangan sikap dan perilaku setiap anggota yang ada di dalam keluarga tersebut.  

Keluarga memiliki fungsi untuk mendidik anak-anak sebelum masuk sekolah secara formal. Pendidikan pertama pada anak tumbuh dari lingkungan keluarga, sehingga anak pertama kali mendapatkan bimbingan serta pendidikan bukan dari lingkungan sekolah melainkan dari lingkungan keluarga, yaitu sebagai acuan dasar mengenai pendidikan keagamaan, nilai budaya, serta nilai moral sebagai modal dalam bersosialisasi dalam lingkungan masyarakat (Trisnawati, Wahyu & Sugito. 2021:824). 

Fungsi ini juga untuk mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak hingga terbentuk kepribadian-nya.  Anak-anak lahir tanpa bekal sosial, agar si anak dapat berpartisipasi maka harus disosialisasikan oleh orang tuanya tentang nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.  Jadi, dengan kata lain, anak-anak harus belajar norma-norma mengenai apa yang senyatanya baik dan tidak layak dalam masyarakat.  

Berdasarkan hal ini, maka anak-anak harus memperoleh standar tentang nilai-nilai apa yang diizinkan dan tidak, apa yang baik, yang indah, yang patut.  Mereka harus dapat berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya dengan menguasai sarana-sarananya (Sari, Dian Rinanta dkk., 2021:16).  

Dalam keluarga, anak-anak mendapatkan segi-segi utama dan kepribadiannya, tingkah lakunya, tingkah pekertinya, sikapnya, dan reaksi emosionalnya.  Karena itu keluarga merupakan perantara masyarakat luas dan individu.  Perlu diketahui bahwa kepribadian seseorang  itu diletakkan pada waktu masa mudanya dan yang sangat berpengaruh besar sekali adalah keluarga, khususnya seorang ibu, di sini dapat diketahui bahwa lembaga keluarga memiliki peran penting bagi perkembangan diri sescorang.  Kondisi positif atau negatif seseorang sekarang itu merupakan hasil dari pendidikan keluarga di masa kecilnya (Sari, Dian Rinanta dkk., 2021:16).  

Semenjak negara Indonesia sedang dilanda bencana yang berkaitan dengan kesehatan yang dikenal dengan coronavirus disease atau covid-19. Virus ini tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat akan tetapi juga mengancam sektor perekonomian dan pendidikan, membuat seluruh aktivitas sosial dilakukan di rumah melalui sistem dalam jaringan baik dalam dunia pendidikan dengan PJJ-nya (Pembelajaran Jarak Jauh) atau dunia pekerjaan dengan WFH-nya (Work From Home) setelah pemerintah mengeluarkan surat edaran tentang pembatasan sosial yang berlajut sampai sekarang. 

Keadaan ini seolah memaksa kita untuk tetap tinggal di rumah saja bersama keluarga meniggalkan kesibukan di luar rumah, keadaan ini adalah peluang sebagai orang tua  atau kepala keluarga di seluruh dunia agar bisa lebih optimal dalam efektivitas pendidikan anak dalam  keluarga di masa pandemi covid-19 dan  memperkokoh boundary (garis pembantas) dengan anggota keluarga lainnya.  

Pendidikan Keluarga di Masa Pandemi Covid-19

Pendidikan dalam lingkungan keluarga menjadikan orang tua sebagai pendidik utama pada anak, menjadi salah satu proses dalam pendidikan informal. 

Setiap keluarga memiliki strategi yang berbeda dalam mendidik anak, disebabkan oleh input yang berbeda sehingga memiliki proses atau pola asuh dengan menghasilkan output yang berbeda. Pendidikan keluarga penting dan berpengaruh pada semua elemen baik keluarga itu sendiri, masyarakat, hingga bangsa.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun