Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Anam
Muhammad Khoirul Anam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Yogyakarta

Halo nama saya Anam

Selanjutnya

Tutup

Bola

Perdamaian Suporter Muncul Pasca Tragedi Kanjuruhan

25 Desember 2022   13:12 Diperbarui: 25 Desember 2022   13:30 1323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto diambil oleh saya sendiri saat aksi damai di stadion maguwoharjo)

Tragedi Kanjuruhan bisa menjadi momen bagi para pecinta sepak bola Indonesia untuk bersatu dan menghapus permusuhan dan kebencian yang ada selama ini. Benih-benih perdamaian suporter Indonesia mulai bertumbuh dan terus menyebar luas ke seluruh penjuru Indonesia. Dari forum komunitas suporter kecil hingga kelompok suporter besar.

Suasana muram tiba-tiba mencekam sepak bola Indonesia dengan tragedi memilukan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang. Jumlah korban tewas memang simpang siur mengingat kondisi dan situasi saat itu mengingat banyaknya rumah sakit yang menampung para korban. Tragedi bermula ketika polisi menembakkan gas air mata ke tribun penonton, menyebabkan suporter Arema berlarian sambil berteriak-teriak meninggalkan stadion. Akibatnya, penonton yang berkumpul dan terjebak di pintu gerbang Stadion Kanjuruhan tidak bisa keluar sehingga menyebabkan korban kehabisan oksigen di tempat.

Terlepas dari berbagai jumlah korban, tidak ada sepak bola yang senilai dengan nyawa seseorang, bahkan tidak satu pun. Hidup seharusnya tidak lagi disia-siakan dalam sepak bola.

Tak hanya Aremania yang berduka, seluruh fans juga dikejutkan dengan kejadian memilukan yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang. Seluruh fan base di Indonesia bersatu untuk mendoakan para korban dan keluarga Tragedi Kanjuruhan, peristiwa paling kelam dalam sejarah sepak bola Indonesia. Bahkan, peristiwa ini menjadi tragedi terbesar dalam sejarah sepak bola dunia. Semua media olahraga di seluruh dunia ikut membahas keprihatinan atas tragedi ini. Karena sekali lagi, sepak bola tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan satu nyawa manusia, dan ratusan nyawa hilang karenanya.

Mereka tidak hanya berdoa bersama tetapi juga mengungkapkan semangat perdamaian, seperti yang dilakukan ribuan pendukung dari berbagai klub yang berkumpul pada 4 Oktober di halaman parkir Stadion Mandala Krida di Jogyakarta dan baru-baru ini di halaman parkir Stadion Maguwoharjo di Sleman. 6 Oktober. Silaturahmi ribuan pendukung diawali dengan doa gaib dan doa bersama bagi para korban tragedi Kanjuruhana dan diakhiri dengan penyalaan lilin dan penyalaan simbol perdamaian.

Suporter yang datang dari DIY ialah Brajamusti dan The Maiident, Paserbumi, Slemania dan BCS. Ada juga dari kelompok suporter Solo antara lain Pasoepati, Ultras dan GK Samber Nyawa.

Saya adalah salah satu orang yang dengan antusias berpartisipasi dalam upaya perdamaian ini. Dari dulu saya hanya membayangkan jika semua elemen pendukung di sekitar Yogyakarta untuk menggelar aksi damai, maka sepak bola di daerah jogja akan lebih terasa aman dan nyaman. Mungkin angan-angan saya bertahun-tahun yang lalu itu tidak mungkin karena persaingan sangat ketat dan banyak yang menjadi korban antar supporter akibat rivalitas ini juga. Namun entah mengapa dampak dari tragedi Kanjurah ini membuat semua orang sadar dan menurunkan ego satu sama lain untuk menghilangkan mata rantai kebencian di hati setiap orang yang fanatik terhadap tim kebanggaannya.

Aksi damai seluruh suporter diharapkan bisa memastikan tidak ada lagi korban yang menjadi korban sepak bola. Karena sejatinya, sepak bola adalah hiburan semua orang, mulai dari anak kecil hingga orang tua yang tinggal di seluruh dunia. Pertandingan sebenarnya akan terjadi siapa yang menang dan siapa yang kalah, namun jika semua bisa menjaga kedamaian itu, tragedi berdarah sepak bola Indonesia tidak akan terulang kembali. Semoga Tragedi Kanjuruhan ini menjadi pengingat bagi seluruh pecinta klub sepak bola dan juga sebagai pelajaran bagaimana menjaga kesopanan saat menonton sepak bola di stadion. Terkadang kekecewaan muncul karena ekspektasi kita tidak sesuai dengan hasil pertandingan yang ada, sehingga perlu menyikapinya dengan sikap dewasa agar tidak terjadi tragedi berulang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun