Mohon tunggu...
Alvian Firdaus
Alvian Firdaus Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Muhammadiyah Malang

Membaca Adalah Melawan dan Menulis Adalah Menciptakan Perubahan

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Jamu Oetie, Minuman Tradisional dengan Sentuhan Milenial

26 Juni 2021   08:00 Diperbarui: 26 Juni 2021   08:09 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di sudut Pujasera Jl. Danau Kerinci Raya Sawojajar, Malang ada salah satu outlet unik minuman kekinian, sekilas outlet tersebut tampak seperti outlet minuman-minuman kekinian lainnya seperti boba, ataupun es kopi susu. Tetapi setelah didekati dan diamati lebih jeli lagi ternyata outlet ini menjual minuman yang tidak biasa jamu, ya jamu minuman tradisional khas Nusantara yang dikenal oleh masyarakat luas dengan konotasi "Negatif" seperti rasanya pahit dan kuno. Tetapi outlet jamu yang bernama "Jamu Oetie" ini mencoba mengemas jamu yang sering dianggap kuno dan juga pahit dengan lebih modern agar bisa lebih diterima di kalangan masyarakat khususnya generasi muda.

Ibu Krishna seorang ibu rumah tangga dengan dua orang anak adalah inisiator dari gebrakan "radikal" di dunia perjamuan ini, berawal dari keinginan beliau untuk melanjutkan usaha jamu yang digagas oleh sang ibunda yang dahulu  berjualan jamu gendong keliling, beliau memiliki cita-cita agar jamu ini nantinya tetap lestari dan digemari oleh masyarakat modern, dengan bermodalkan pengetahuan tentang jamu yang beliau pelajari dari sang ibunda ditambah lagi dengan kegigihan beliau belajar mengenai ilmu-ilmu pemasaran modern yang akhirnya melahirkan inovasi cemerlang ini, beliau selalu belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada untuk terus mempertahankan dan mengembangkan usaha warisan sang Ibunda ini.

Jamu Oetie mencoba mengemas jamu dengan unik, kekinian, dan menarik. Bila di zaman "jadul" dahulu jamu dijajakan oleh mbok-mbok jamu dengan menggunakan bakul kemudian digendong dan keliling di area sekitar rumah maka pada saat ini cukup sulit rasanya untuk menemukan mbok-mbok jamu lagi yang berkeliling untuk menjajakan jamu dagangannya atau bahkan mungkin bisa dikatakan sudah tidak ada lagi. Untuk menyiasatinya jamu oetie mencoba mengombinasikan antara konsep minuman tradisional dengan nuansa yang modern dan kekinian tanpa mengurangi khasiat dan rasa dari jamu itu sendiri.

Konsep yang digagas oleh Jamu Oetie ini adalah dengan mengubah bentuk kemasan atau "Packaging" dari jamu, dengan bentuk yang lebih menarik, modern, dan juga kekinian seperti minuman-minuman lainnya yang digandrungi oleh anak-anak muda zaman sekarang selain itu dari segi rasa, jamu yang kita kenal selama ini dengan rasa yang pahit dan tidak enak diubah oleh Jamu Oetie dengan rasa yang manis dan akrab di lidah masyarakat khususnya generasi muda tetapi walaupun banyak perubahan "Radikal" yang digagas oleh Jamu Oetie ini dari segi kualitas dan juga khasiatnya tidak ada yang berkurang.

Dari segi rasa jamu-jamu yang dibuat oleh Jamu Oetie ini memiliki rasa yang manis, tidak pahit dan bahkan cenderung tidak berasa seperti minum jamu karena memang rasanya enak dan akrab di lidah, walaupun rasanya manis dan tidak seperti jamu-jamu jadul tetapi manis yang dihasilkan dari minuman ini tidak meninggalkan rasa pahit dan serak di "aftertaste"-nya atau tidak meninggalkan rasa pahit setelah kita selesai meminumnya, tentu saja karena pemanis yang digunakan adalah benar-benar 100% gula asli tanpa sedikit pun pemanis buatan, selain itu bahan baku yang digunakan juga rempah-rempah asli yang segar dan berkualitas yang langsung dipasok dari petani-petani lokal di sekitaran Malang Raya. Dalam proses produksinya Jamu Oetie masih menggunakan cara manual dan memadukannya dengan-mesin-mesin produksi yang sederhana, produksi dilakukan di rumah karena memang usaha ini masih masuk dalam kategori UKM atau Usaha Kecil Menengah dan memberdayakan masyarakat sekitar sebagai karyawannya.

Ada beberapa varian rasa yang diproduksi oleh Jamu Oetie ini, diantaranya adalah Beras Kencur, Kunyit Asem, Sinom, Temulawak, Daun Sirih, dan juga tersedia varian rasa "less sugar" atau tanpa gula untuk orang-orang yang memang tidak begitu menyukai rasa manis. Tiga varian "Best Seller" dari produk-produk Jamu Oetie yang banyak digemari oleh konsumen di pasaran adalah, Beras Kencur, Kunyit Asem, dan Sinom.

Minuman yang segar dan berkhasiat ini juga sangat cocok sekali untuk dinikmati di siang hari apalagi di tengah teriknya sinar matahari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun