Salah satu isu yang selalu menarik dibahas dalam ranah ilmu Alquran dan Tafsir adalah bagaimana cara kontekstualisasi ayat-ayat Alquran dalam menghadapi problem kehidupan, diantaranya yang berkenaan dengan kehidupan di darat. Saat ini, kehidupan di darat sangat ironis, bahkan kerusakan sering sekali terjadi. Ada banyak sekali faktor yang menyebabkan kerusakan di daratan. Salah satunya adalah faktor yang disebabkan oleh prilaku manusia yang sangat konsumtif.
Perilaku manusia berbanding lurus dengan situasi daratan yang mereka huni untuk mencukupi kehidupan mereka dalam kehidupannya di muka bumi. Tidak mengherankan jika hingga kini keadaan daratan terus mengalami kerusakan, karena prilaku konsumtif manusia dianggap berkorelatif dengan situasi dan kondisi dataran saat ini. Prilaku konsumtif inilah yang menyebabkan kerusakan berbagai macam kerusakan di muka bumi, termasuk di daratan. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Alquran surah Ar-Rum ayat 41:
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Dalam tafsir Al-Misbah menjelaskan bahwa kerusakan tersebut bisa berdampak lebih buruk. Bagi Quraish Shihab, kata zhara pada mula terjadinya sesuatu (kerusakan) di permukaan bumi. Sehingga, karena ia di permukaan, maka menjadi nampak dan jelas. Selain itu, dalam tafsir Ibn Kastir menjelaskan bahwa ayat di atas kerusakan di darat, di kota dan di desa-desa yang meliputi pulau-pulau telah tampak sebagai akibat perbuatan dan kelakuan manusia
Di Indonesia, kerusakan di daratan atau di laut terus meningkat. Menurut Datuak Tjumano, Pemerhati masalah lingkungan hidup di Indonesia menjelaskan, mengacu pada Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia memproduksi sampah hingga 650 juta ton pada 2016, dan meningkat menjadi 67 ton pada 2017.
Sementara itu, data Pusat Oceanografi LIPI menunjukkan, sekitar 35,15% terumbu karang di Indonesia dalam kondisi tidak baik dan hanya 6,39% dalam kondisi yang sangat baik. Pemanasan global dipicu karena pembakaran batu bara yang mencapai jumlah emisinya per tahun yaitu 9 miliar ton Co2; Adanya konversi lahan dan perusakan hutan dengan jumlah emisi mencapai 2,53 miliar ton Co2e; dan aktivitas dan pemakaian energy, pertanian dan limbah dengan emisi mencapai 451 juta ton Co2.
Alquran mempunyai solusi dalam menanggulangi kerusakan yang ada di bumi yaitu pertama memiliki keimanan dan ketakwaan, sadar lingkungan dan pengelolaan yang berkelanjutan, yang mana solusi itu sudah di jelaskan, tugas kita melaksanakan apa yang seharusnya kita laksanakan yaitu menjaga lingkungan atau kehidupan di darat agar tidak rusak seperti sekarang.